Cari Disini

Senin, 03 September 2007

Hypnosis dan Hipnotis




Suatu hari saya bertemu dengan seorang kawan lama. Seperti biasa, kami saling bercerita tentang apa saja yang kami lakukan, Saat saya mulai bercerita bahwa saya belajar sekaligus mengajar hipnosis, kawan saya langsung kaget, menatap saya curiga dan berkata "Untuk apa belajar hipnotis? Tidakkah cukup sebagai perancang website? Ingat Tuhan Kang, masih banyak cara halal untuk mendapatkan uang....” Saya hanya diam sambil tersenyum mendengar ceramah panjang dari kawan saya itu. Akhirnya, setelah mendapat penjelasan panjang mengenai hipnosis, ia tertarik juga mempelajari hipnosis. Kejadian tersebut membuat saya sadar bahwa ternyata banyak dari kita yang masih salah dalam memahami hipnosis.

Banyak orang masih salah dalam mempersepsi kata hypnosis dan hipnotis, banyak juga yang salah dalam menggunakan kedua istilah tersebut. Persepsi dan penggunaan yang salah ini muncul tentunya dari pengalaman atau informasi yang didapat dari koran, majalah, acara TV yang menampilkan hypnosis, atau mungkin Anda sendiri pernah mengalami "kejahatan yang menyerupai hypnosis".


Kata hypnosis, menurut Kamus Encarta memiliki dua makna:

1.

Suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan kepada orang, di mana mereka akan memberikan respons pada pertanyaan yang diajukan dan sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnotis.
2.

Teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain untuk masuk ke dalam kondisi hipnosis.

Para pakar hypnosis juga memberikan definisi masing-masing untuk kata hypnosis. Beberapa definisi itu, antara lain:

1. hypnosis adalah suatu kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sangat tinggi,
2. hypnosis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak,
3. hypnosis adalah seni eksplorasi alam bawah sadar,
4. hypnosis adalah kondisi kesadaran yang meningkat,
5. hypnosis adalah suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh sugesti.

Kata hipnotis (english: hypnotist) seharusnya diartikan sebagai orang yang melakukan hypnosis atau juru hypnosis. Bukan untuk menyebut aktivitas hypnosis, seperti yang terjadi pada bahasa sehari-hari masyarakat indonesia.

Oke, mulai sekarang, karena Anda sudah faham dengan istilah hypnosis dan hipnotis, maka kita tidak lagi menggunakan kata "hipnotis" untuk menyebut "hypnosis" atau sebalikanya.

Sebenarnya hampir setiap hari kita mengalami kondisi yang menganut konsep dasar hypnosis, yaitu Anda bekerja dengan pikiran bawah sadar bukan dengan pikiran sadar. Namun kondisi tersebut tidak banyak bermanfaat bagi Anda karena kurangnya pengetahuan Anda akan keadaan tersebut.

Anda pasti pernah nonton film, bukan? Saat adegan film sedang seru-serunya Anda pasti merasa tubuh Anda menjadi tegang, napas berubah, dan jantung Anda berdebar lebih kencang. Mengapa? Bukankah Anda tahu bahwa apa yang sedang Anda tonton bukanlah suatu kejadian nyata? Pikiran sadar Anda tahu bahwa film itu bukan sesuatu yang nyata, namun pikiran bawah sadar Anda menerima apa yang Anda lihat dan alami sebagai sesuatu yang nyata.

Saat menonton film, perhatian Anda sangat terpusat pada apa yang sedang berlangsung di layar sehingga Anda memblok suara-suara lain, misalnya suara batuk penonton lainnya, atau suara handphone yang berbunyi. Pada saat itu, Anda sangat sadar dengan keberadaan diri Anda yang sedang menonton film. Semua sensasi atau perasaan yang Anda rasakan saat menonton film, misalnya perasaan sedih, gembira, kecewa, marah, jengkel, atau bahagia merupakan hasil kerja pikiran bawah sadar Anda. Saat itu Anda Sebenarnya berada dalam kondisi hypnosis.

Lalu, apakah Anda dikendalikan oleh film yang Anda tonton? Tentu tidak! Film itu tidak mengendalikan diri Anda tetapi mengarahkan pikiran Anda dengan alur ceritanya. Inilah yang sebenarnya dimaksud dengan keadaan hipnosis atau trance.

Contoh lain kondisi hypnosis dalam keseharian adalah ketika Anda mengemudi motor/mobil ke luar kota melalui jalan yang sepi. Ketika suasana hening karena tidak ada yang diajak berbincang, sering sekali terjadi Anda tidak sadar (tidak ingat) telah melewati puluhan kilo meter, dan tahu-tahu Anda sudah sampai di kota yang Anda tuju. Biasanya kejadian itu disertai dengan tidak direkamnya kejadian-kejadian oleh pikiran sadar yang menyebabkan orang merasa perjalanan keluar kota itu sangat cepat.

Kondisi hypnosis atau trance berbeda dengan tidur biasa. Orang dalam hypnosis tidak mengalami mimpi, bisa mendengar perintah yang dikatakan oleh hypnotist dan menindak-lanjuti perintah itu, sedangkan orang tidur tidak bisa mendengar apapun dan bermimpi. Lebih jelas lihat bab Kondisi Hypnosis

Adakah kejahatan yang menggunakan hypnosis?

Tidak, hypnosis yang dikembanhkan oleh para psikiater, psikolog dan pakar-pakar hypnosis non-akademik tidak ada hubungannya dengan kejahatan yang sering terjadi di masyarakat. Hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan. Saya tidak membela hypnosis, tapi memang begitulah keadaannya. Lalu, apa yang menimpa kawan kita yang uang dan perhiasannya habis diberikan kepada seseorang yang tidak dikenal dalam keadaan tidak sadar? Kejadian semacam itu adalah praktek GENDAM. Apa itu Gendam? akan saya jelaskan di bagian artikel karena sebetulnya tidak masuk dalam bahasan hypnosis.

Kenapa hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan?

Karena semua proses hypnosis sebenarnya adalah self-hypnosis (meng-hypnosis diri sendiri). Bila subjek tidak ingin, tidak bersedia, tidak mengizinkan, atau tidak mau bekerja sama untuk di-hypnosis, subjek itu tidak dapat di-hypnosis. Jadi, sangat penting bagi seorang juru hypnosis untuk mendapat persetujuan dan kerja sama dari subjeknya. Peran juru hypnosis hanyalah menghantarkan subjek untuk masuk dalam kondisi trance dengan cara yang disebut induksi.

Anda yang kritis pasti berpikir, "Oh.. di TV seorang juru hypnosis mampu menghypnosis orang dijalanan dengan sangat mudah, bahkan yang tidak percaya sekalipun tetap bisa kena hypnosis" Bukankah mudah pula bila digunakan untuk kejahatan? Yang kita saksikan di TV adalah adegan-adegan yang sudah di-edit untuk kepentingan hiburan. Sebetulnya ada banyak hal (termasuk kegagalan dan proses pre-hypnosis yang panjang) yang tidak ditayangkan di layar TV. Nanti kita akan bahas stage hypnosis lebih lanjut.

Selama ini, orang umumnya hanya mengenal satu jenis hypnosis, yaitu stage hypnosis yang ditampilkan di televisi sebagai acara hiburan. Dengan semakin banyak orang menonton acara TV tersebut, perlahan tapi pasti mulai terbentuk pandangan mengenai apa itu hipnosis. Pandangan itu belum tentu benar sepenuhnya. Berikut ini adalah jenis hipnosis dan manfaatnya.

1. Stage Hypnosis

Stage hypnosis adalah hypnosis yang digunakan untuk pertunjukan hiburan. Dalam stage hypnosis, hypnotist memilih subjek dan antara penonton yang mudah menerima sugesti (sugesti) dan meng-induksi subjek dengan teknik shock induction. Kemudian hipnotis memberikan “program” yang akan dijalankan setelah subjek bangun atau sadar dari kondisi trance. Program yang dimasukkan biasanya “aneh-aneh” dan tidak masuk akal, misalnya seorang pria mengaku hamil, handphone jadi sepatu, menjadi penyanyi terkenal, dan sebagainya. Semua program itu di jalankan dengan sangat baik dan subjek tidak sadar akan keanehan perilakunya.

Meskipun program yang dimasukkan ke pikiran bawah sadar adalah program yang “tidak masuk akal”, hal itu tidak akan berakibat buruk pada subjek. Program yang tidak masuk akal itu akan terhapus karena kalah kuat dengan program dasar yang ada di alam bawah sadar. Jadi, semakin tidak masuk akal program yang diberikan justru semakin aman.

Pernah dalam satu seminar, ada seorang subjek yang di program bahwa setelah ia bangun atau keluar dari trance, Ia akan kehilangan angka 6. Setelah sadar atau bangun dan trance, subjek diminta menghitung jarinya. Subjek memulai dengan hitungan 1, 2, 3, 4, 5 dan langsung melompat ke 7, 8, 9, 10, 11. Subjek sangat kaget karena jarinya sekarang menjadi 11. Ia lalu diminta menghitung ulang. Hasilnya tetap 11. Program ini tidak dapat bertahan lama. Cepat atau lambat pikiran bawah sadarnya akan menolak. Program dasar yang ada di bawah sadar menyatakan bahwa jari tangan manusia semuanya ada 10, bukan 11.

2. Hypnotherapy

Clinical Hypnosis atau hypnotherapy adalah aplikasi hypnosis dalam usaha menyembuhkan gangguan mental atau fisik. Aplikasi dalam pengobatan penyakit, antara lain depresi, kecemasan, fobia, stres, penyimpangan perilaku, mual dan muntah, melahirkan, penyakit kulit, dan masih banyak lagi.

Satu hal yang perlu dicermati, walaupun dapat digunakan untuk mengobati banyak penyakit, hypnotherapy tidak dapat menyembuhkan semua masalah yang berhubungan dengan psikologis dan medis. Orang yang sakit usus buntu tetap harus menjalani operasi. Dia tidak mungkin bisa sembuh hanya karena menggunakan hypnosis. Dalam kasus usus buntu, hypnosis dapat digunakan untuk membuat pasien rileks dan percaya diri untuk menjalani operasi dan memulihkan kondisi psikologis pasca operasi.

3. Anodyne Awareness

Anodyne Awareness adalah aplikasi hypnosis untuk mengurangi rasa sakit fisik dan kecemasan. Banyak dokter, perawat dan tenaga medis lain menggunakan teknik anodyne untuk membantu pasien menjadi rileks dengan sangat cepat dan mengurangi rasa sakit dengan mental anestesi.

Teknik anodyne dikembangkan dengan menerapkannya pada ratusan pasien yang menjalani perawatan medis dan dalam praktik kedokteran gigi. Teknik ini dapat digunakan dengan sangat berhasil pada hampir setiap pasien.

Salah satu contoh kasus adalah seorang pasien kanker paru-paru. Dengan semakin menyebarnya penyakit kanker ke seluruh tubuh, pasien menjadi sangat menderita dan kesakitan dengan bantuan hypnosis, pasien dapat dibuat tidak merasakan rasa sakit yang menjalan di seluruh tubuhnya.

4. Forensic Hypnosis

Dalam penyelidikan kepolisian, hypnosis digunakan untuk melakukan investigasi atau penggalian informasi dari seorang saksi. Suatu kejadian yang mempunyai muatan emosi negatif tinggi, misalnya dalam kasus kejahatan, orang akan mengalami “lupa ingatan”. Hal itu terjadi karena pikiran bawah sadar menyembunyikan informasi traumatik sehingga tidak dapat diakses oleh pikiran sadar, dengan tujuan agar pengalaman buruk itu tidak lagi diingat. Dengan menggunakan hypnosis, kita akan masuk ke kondisi trance yang berakibat pada kemampuan mengingat yang sangat tinggi yang dinamakan hypermnesia.

5. Metaphysical Hypnosis

Metaphysical hypnosis adalah aplikasi hipnosis dalam meneliti berbagai fenomena metafisik. Jenis hipnosis ini bersifat eksperimental. Dengan hipnosis, seseorang akan dapat dengan sangat cepat masuk ke kondisi rileks yang sangat dalam (somnambulims), yang kalau diukur dengan EEG akan menunjukkan frekuensi gelombang otak yang sangat rendah.


Manfaat Hypnosis

Bila Anda membaca bab sebelumnnya, saya yakin Anda sudah mempunyai gmbaran apa yang bisa anda peroleh dari hypnosis. Namun agar lebih jelas, di sini saya uraikan beberapa aplikasi hypnosis dalam berbagai bidang:

Medis

Dunia medis memanfaatkan hypnosis pada dasarnya adalah untuk menghilanglan rasa sakit pada pasien yang akan menjalani operasi atau yang mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Banyak dokter, perawat dan tenaga medis medis lain menggunakan teknik mati rasa untuk membantu pasien menjadi rileks dengan sangat cepat dan menghilangkan rasa sakit dengan mental anestesi.

Terapi Psikologis
Menyembuhkan fobia
Menghilangkan ketergantuangan terhadap rokok, minuman keras atau kebiasaan buruk yang lain dalam waktu sangat cepat, sekitar 4-8 jam
Pembentukan kepribadian
Analis masalah/ganguan psikologis, menurut saya lebih mudah dilakukan dan lebih akurat daripada psikoanalis, atau metode psikologis yang lain.
Penyembuhan penyimpangan perilaku
Menurunkan berat badan pemrograman pikiran bawah sadar.
Mengatasi depresi dan masih banyak lagi.

Marketing / Pemasaran

Saya yakin, banyak dari Anda mengira hypnosis dalam bidang marketing digunakan untuk mempengaruhi pelanggan agar nurut apa kata Anda untuk membeli apapun yang Anda tawarkan tanpa berpikir logis.

Bukan itu metodenya. Hypnosis dalam pemasaran digunakan untuk membangun mental, kepercayaan diri, semangat dan membangun sikap-sikap positif yang akan mempermudah suatu pemasaran. Anda mungkin pernah mendengar adanya pelatihan marketing dengan Kecerdasan Emosial. Yang diajarkan di pelatihan semacam itu sebetulnya hanyalah bagaimana bersikap semanis mungkin terhadap pelanggan meskipun dengan berpura-pura. Namun dengan hypnosis seseorang akan memiliki sikap manis (kecerdasan emosional) yang sebenarnya.

Motivasi Kerja

Hypnosis terbukti menjadi solusi bagi orang-orang yang mepunyai masalah dalam pekerjaan. Aplikasi yang sering ditangani oleh hypnotist adalah:
Mengatasi kebosanan tanpa sebab yang jelas.
Meningkatkan daya tahan tetap fokus pada pekerjaan (tidak mudah lelah).
Motivasi yang kuat mencapai cita-cita, tidak mudah putus asa.

Pendidikan

Memang belum banyak orang yang bisa dan bersedia mengaplikasikan hypnosis dalam meningkatkan kemampuan belajar. Namun sebetulnya, hypnosis sangat cepat dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar. Menurut saya, hanya ada satu sebab kenapa seseorang sulit atau malas dalam belajar, yaitu tidak adanya minat/kesenangan dengan apa yang sedang dipelajari. Tidak adanya minat/kesenangan menyebabkan sulit konsentrasi terhadap apa yang dipelajari. Kalau tidak ada minat, metode belajar yang dianggap paling canggih sekalipun tidak akan banyak membantu. Terapi hypnosis memungkinkan minat/kesenangan dalam belajar dapat dialihkan, ditimbulkan atau dihilangkan.

Apakah benar dalam belajar sebetulnya hanya masalah minat/kesenangan?

Silakan renungkan pertanyaan berikut?

Anda yang suka bola kenapa bisa menghafal nama-nama pemain beserta sejarah perjalanan karirnya dengan lengkap? Kenapa Anda mudah menghafal skor-skor pertandingan bahkan yang sudah lama terjadi? Kenapa Anda begitu antusias menyaksikan acara bola dan membaca majalah bola? Kenapa Anda senang bergaul dengan orang yang suka juga bola dan memperbincangkan bola disetiap kesempatan?

Forensic / Penyelidikan

Dalam penyelidikan kepolisian, hypnosis digunakan untuk melakukan investigasi atau penggalian informasi dari seorang saksi. Suatu kejadian yang mempunyai muatan emosi negatif tinggi, misalnya dalam kasus kejahatan, orang akan mengalami “lupa ingatan”. Hal itu terjadi karena pikiran bawah sadar menyembunyikan informasi traumatik sehingga tidak dapat diakses oleh pikiran sadar, dengan tujuan agar pengalaman buruk itu tidak lagi diingat. Dengan menggunakan hypnosis, kita akan masuk ke kondisi trance yang berakibat pada kemampuan mengingat yang sangat tinggi yang dinamakan hypermnesia.

Pertunjukkan

Anda pasti pernah, atau bahkan seing melihat acara Hipnotis yang ditayang di salah satu stasiun swasta di Indonesia. Nah, seperti itulah contoh-contoh permainan yang menggunakan hypnosis.

Hanya saja perlu Anda ingat, bahwa yang Anda saksikan di TV adalah adegan yang sudah di-edit untuk kepentingan hiburan. Sebetulnya ada banyak hal (termasuk kegagalan dan proses pre-hypnosis yang panjang) yang tidak ditayangkan di layar TV. Jadi, hypnosis tidak semudah yang Anda saksikan di TV. Si juru hypnosis di TV tersebut juga tidak mengambil sembarang orang untuk di-hypnosis. Ia memilih orang-orang yang memiliki ciri-ciri mudah di-hypnosis dengan shock induction (teknik meng-hypnosis yang cepat). Prosentase orang yang sangat mudah dihypnosis dalam setiap komunitas adalah 10 persen.

Wisata masa lalu

Awalnya metode wisata masa lalu atau regresi banyak diterapkan untuk orang yang mengalami amnesia agar menemukan dirinya kembali. Namun dalam perkembangannya metode wisata masa lalu dimanfaatkan untuk mengenang masa lalu yang indah. Dalam kondisi hypnosis subjek dibawa ke masa lalu pada usia tertentu atau waktu dimana kejadian indah yang ingin diulang terjadi. Misalnya subjek dikembalikan pada usia 7 tahun pada saat dia diberikan sepeda baru oleh ayahnya. Dengan begitu, pikiran bawah sadar subyek yang menyimapan semua memory akan memutar kembali kejadian itu beserta semua sensasi emosional yang dirasakan waktu dulu. Sensasi emosional itu bisa berupa rasa senang yang menggelora, rasa terima kasih dan perasaaan disayangi oleh ayah.

Wisata masa lalu telah banyak membantu pasangan suami-istri yang kurang harmonis dengan cara memutar ulang kejadian-kejadian indah waktu masa pacaran mereka. Hasilnya langsung setelah bangun dari hypnosis, pasangan tersebut menjadi seromantis masa pacaranya.

Cara atau teknik komunikasi yang digunakan untuk membawa subjek masuk ke dalam kondisi hypnosis disebut induksi. Dengan induksi, pikiran sadar subjek ”diakali” sehingga menjadi sibuk, bosan, atau lengah dalam menjaga pintu gerbang bawah sadar. Dengan demikian, juru hypnosis dapat langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar subjek. Ada banyak teknik induksi. Anda dapat belajar dari berbagai sumber. Yang penting adalah Anda mengerti cara kerja induksi dan Anda menguasai dengan baik teknik-teknik induksi dasar. Setelah itu, Anda bisa mencoba berbagai teknik lainnya.

Dari sekian banyak teknik induksi yang ada semuanya dapat dikelompokkan menjadi enam teknik dasar. Cara mempelajari teknik induksi adalah dengan mengerti bagaimana teknik itu bekerja. Bila Anda menguasai dengan baik teknik-teknik induksi dasar, Anda akan dapat dengan mudah menguasai variasinya, dan bila perlu Anda dapat menggabungkan teknik-teknik dasar ini untuk menghasilkan teknik-teknik lainnya sesuai kebutuhan Anda. Enam teknik dasar itu adalah:

1. Fiksasi Mata

Yang dimaksud dengan fiksasi mata adalah subjek diminta untuk menatap dengan pandangan yang terfokus pada suatu objek. Objek yang digunakan bisa berupa satu titik pandang, cahaya lilin, ujung jari kelingking, atau apa saja, yang bila mata fokus memandang, akan membuat mata lelah. Teknik fiksasi mata bertujuan untuk membuat pikiran sadar menjadi bosan sehingga lengah.

2. Relaksasi atau Keletahan Sistem Saraf

Semua teknik induksi yang meminta subjek untuk rileks secara fisik dan mental, dengan mata tertutup, menggunakan relaksasi sebagai dasar untuk induksi, termasuk teknik relaksasi progresif dan induksi Ericksonian yang menggunakan cerita.

Relaksasi progresif adalah relaksasi fisik sistematis, yang dimulai dan bagian atas tubuh misalnya dari kepala kemudian turun ke kaki, atau bisa juga dilakukan dari arah sebaliknya, yang disertai dengan sugesti dan atau visualisasi yang bertujuan untuk memperdalam kondisi rileks. Relaksasi dapat diulangi hingga tubuh telah benar-benar rileks, yang mengakibatkan pikiran juga sangat rileks sehingga dapat menghasilkan kondisi trance yang diinginkan.

Sedangkan Eriksonian adalah bentuk hipnosis yang menggunakan metafora dan menggunakan kondisi fisik subjek saat relaksasi sebagai masukan agar subjek dapat masuk ke dalam trance. Misalnya: Dan saya melihat napas Anda semakin lambat dan berat yang berarti Anda semakin masuk ke dalam kondisi rileks yang dalam.

3. Membingungkan Pikiran

Teknik yang dirancang untuk membingungkan dan membuat lengah pikiran sadar dapat membuat subjek masuk ke kondisi hypnosis (trance). Saat pikiran sadar sibuk memikirkan makna dari apa yang diucapkan atau di lakukan oleh hypnotist, pikiran sadar menjadi lengah. Dengan demikian, hypnotist dapat memberikan sugesti yang langsung masuk ke pikiran bawah sadar. Cara lain adalah dengan memberikan banyak input secara bersamaan sehingga pikiran sadar tidak sanggup mengatasi banjir informasi (overload).

4. Mental Misdirection (Menyesatkan Pikiran)

Mental Misdirection adalah teknik induksi yang menggunakan respons fisik tententu terhadap sesuatu yang diimajinasikan.Teknik ini menggunakan uji sugestibilitas sebagai sarana untuk membawa subjek masuk ke kondisi hipnosis. Contohnya adalah dengan menggunakan teknik eye catalepsy, yaitu dengan meminta subjek menutup mata dan menggerakkan bola mata ke atas, ke arah ubun-ubun.

Kemudian, subjek disugesti bahwa ia tidak dapat membuka matanya, dan saat subjek tidak dapat membuka mata, subjek merasa telah masuk ke kondisi hipnosis. Jika subjek dapat membuka matanya, maka hipnotis hanus cepat menggunakan teknik lain tanpa penlu menjelaskan apa yang telah terjadi.

5. Kehilangan Keseimbangan

Teknik Kehilangan Keseimbangan adalah teknik yang dilakukan sambil menggerakkan sebagian atau seluruh tubuh subjek. Para ibu sering menggunakan teknik ini saat mengayun-ayun anaknya agar tidur. Contoh lain adalah orang yang duduk di kursi goyang, yang bila menggoyang-goyangkan kursinya, akan semakin rileks dan akhirnya tertidur.

6. Shock Induction (Kejutan pada Sistem Saraf)

Ada dua cara yang digunakan untuk dapat secara cepat mengalihkan pengawasan pikiran sadar terhadap pintu gerbang bawah sadar. Bila ini berhasil dilakukan, pikiran bawah sadar akan dapat diakses dengan cepat dan lelua.

Cara pertama adalah dengan membuat pikiran sadar menjadi bosan (misalnya dengan Eriksonian dan relaksasi progresif) dan yang kedua adalah membuat pikiran sadar “kaget”. Caranya adalah dengan memberikan kejutan yang tidak disangka-sangka sehingga pikiran sadar, untuk sesaat, menjadi bingung karena berusaha mencari makna dan kejadian itu. Pada saat pikiran sadar “kaget”, pintu gerbang bawah sadar terbuka untuk sesaat, karena penjaganya sedang lengah, dan pada saat itu dapat dimasukkan sugesti ke dalam pikiran bawah sadar. Sugesti yang dimasukkan bisa berupa perintah agar subjek menjadi rileks, atau tidur.

Teknik induksi yang menggunakan kejutan pada sistem saraf biasa disebut juga dengan teknik induksi cepat. Bila dibakukan dengan tepat dan efektif, teknik ini dapat dengan cepat membawa subjek masuk ke kondisi hypnosis yang dalam.

Dalam melakukan induksi, seorang hypnotist perlu dengan hati-hati memilih pendekatan untuk menyampaikan sugesti atau induksi. Pendekatan yang dipilih bergantung pada kepribadian subjek yang akan diinduksi. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:

1. Authoritarian (Paternal)

Pada pendekatan authoritarian, hypnotis secara langsung meminta atau memerintahkan subjek untuk menjalankan sugesti yang diberikan. Pendekatan ini sangat cocok untuk subjek yang patuh atau memiliki tingkat sugestibilitas tinggi. Pendekatan ini banyak digunakan pada stage hypnosis.

2. Perinissive (Maternal)

Pendekotan permissive lebih bersifat ajakan dan disampaikan dengan lembut. Dalam hal ini, subjek diajak, didorong secara halus, dan diarahkan dengan lembut untuk mengikuti sugesti yang diberikan oleh hypnotist. Pendekatan permissive banyak digunakan dalam hypnotherapy.



Kondisi Hypnosis

Meskipun beberapa pakar hypnosis menggunakan kata "tidur" untuk membawa subjek ke kondisi hypnosis, tetapi sebetulnya trance atau kondisi hypnosis adalah berbeda dengan tidur. Ada lima karakteristik utama dalam kondisi hypnosis, yaitu:

1. Relaksasi fisik yang dalam

Induksi, cara yang digunakan untuk membawa subjek pindah dan pikiran sadar ke pikiran bawah sadar, melibatkan konsentrasi pada relaksasi fisik. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. Saat kita rileks, gelombang otak akan turun dari beta, alfa, theta, kemudian ke delta. Semakin turun gelombang otak, kita akan semakin rileks.



2. Perhatian yang sangat terpusat

Masuk ke kondisi hypnosis merupakan suatu proses, di mana secara perlahan tapi pasti, perhatian kita menjadi fokus hingga mencapai konsentrasi yang sangat tinggi. Dalam kondisi normal, pikiran sadar kita dibanjiri oleh berbagai stimulus yang masuk melalui lima indra. Saat berada dalam kondisi hypnosis, perhatian menjadi lebih sempit dan lebih fokus sehingga hanya tertuju pada satu stimulus tertentu.



3. Peningkatan kemampuan indra

Eksperimen dengan menggunakan hypnosis menunjukkan bahwa kemampuan indra dapat ditingkatkan. Indra dapat beroperasi dengan lebih akurat bila fungsinya diarahkan dengan menggunakan sugesti. Kemampuan berpikir logis meningkat tajam dan akurasi dalam berpikir deduksi juga meningkat.



4. Pengendalian refleks dan aktivitas fisik

Saat seseorang di-hypnosis, detak jantung dapat dikendalikan, bagian tubuh dapat dibuat mati rasa, periode menstruasi dapat diatur, sirkulasi darah dapat ditingkatkan atau dikurangi, tarikan napas dan masukan oksigen menurun, temperatur tubuh berubah, dan masih banyak bagi aktivitas fisik lain yang seharusnya berjalan otomotis dapat dipengaruhi atau dikendalikan.



5. Respons terhadap pengaruh pasca-hypnosis

Sugesti yang diberikan saat dalam hipnosis, dengan catatan kondisi sugesti ini tidak bertentangan dengan nilai dasar yang dipegang oleh subjek, akan dijalankan oleh subjek setelah ia tersadar atau bangun dan trance. Saat sugesti diberikan, subjek dapat menerima atau menolak atau dapat langsung bangun secara spontan dan relaksasi hypnosis. Sugesti yang bensifat positif, baik, dan menguntungkan subjek akan lebih mudah diterima daripada sugesti negatif.





Mengapa bisa terjadi kondisi hypnosis?



Banyak yang bertanya, “Apa sebenarnya yang terjadi saat seseorang dalam kondisi hypnosis?”, “Apakah saat seseorang di-hypnosis, Ia dikuasai oleh suatu kekuatan di luar dirinya?”, “Apakah semacam ‘kerasukan’?”, “Mengapa orang yang di-hypnosis mau melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh juru hypnosis?”, dan masih banyak pertanyaan lain lagi. Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita lihat hasil penelitian ilmiah yang dilakukan para pakar. Dalam bab ini kondisi hypnosis dipandang dari 3 sisi, sistem saraf, gelombang otak dan interaksi otak kiri-kanan. Bagi Anda yang masih menyangka hypnosis adalah negatif, berikut ini adalah pembahasan yang akan merubah prasangka Anda.



Aktif-nya Sistem Saraf Parasimpatik saat Kondisi Hypnosis

Dalam diri manusia, sebagaimana berlaku pada semua mamalia, terdapat dua sistem saraf, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Sistem saraf pusat mengatur respons motorik hingga impresi sensori melalui otak dan saraf pada tulang belakang. Sistem saraf otonom mengatur sistem internal, yang biasanya merupakan gerak yang di luar kendali pikiran sadar. Yang termasuk dalam kendali sistem saraf otonom, antara lain adalah detak jantung, sistem pencernaan, dan aktivitas kelenjar.

Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua bagian, yang cara kerjanya saling bertolak belakang. Sistem pertama adalah sistem saraf simpatik, yang bertanggung jawab terhadap mobilisasi energi tubuh untuk kebutuhan yang bersifat darurat. misalnya, jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat, tekanan darah meningkat, atau pernapasan menjadi lebih cepat. Sistem saraf simpatik melepas gula dari hati dan adrenalin dari kelenjar adrenal.

Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan contoh berikut ini. Pernahkah Anda diminta berbicara di panggung atau di depan orang banyak dan Anda mengalami demam panggung atau tegang? Yang Anda alami saat itu adalah contoh dan kerja sistem saraf simpatik. Saat Anda mengalami demam panggung, secara fisik yang terjadi adalah: lutut dan tangan Anda gemetar, telapak tangan dan wajah Anda berkeringat, jantung berdebar lebih kencang dan keras, tarikan napas lebih cepat, dan perut terasa tidak enak atau mungkin mual. Semua hal itu disebabkan karena sistem saraf shimpatik Anda sedang in-actian sebagai respons dari perasaan takut dan tegang saat berbicara di depan umum. Perasaan takut dan tegang diterjemahkan Sebagai suatu kondisi “darurat” dan tubuh Anda, secara refleks, menyiapkan diri untuk memberikan respons lawan atau lari (fight or flight response).

Sebaliknya, hasil kerja sistem saraf parasimpatik mengakibatkan detak jantung melambat, tekanan darah turun, dan respons insting dari kondisi istirahat dan relaksasi. Respons parasimpatik mengakibatkan kita menjadi lebih tenang dan nyaman. Semua itu bertujuan untuk menghemat energi tubuh.

Kedua sistem saraf, simpatik dan parasimpathk, tidak bisa aktif bersamaan. Saat proses hypnosis dilakukan, yang terjadi sebenarnya adalah juru hypnosis mengaktifkan sistem saraf parasimpatik subjek sehingga subjek menjadi sangat rileks dan nyaman. Hal ini sangat bermanfaat dalam melakukan terapi karena subjek akan tetap rileks, meskipun fobia atau traumanya sedang ditangani.



Pola Gelombang Otak saat Kondisi Hypnosis

Riset yang dilakukan terhadap kondisi hypnosis menunjukkan adanya perubahan pada gelombang otak. Perubahan gelombang otak sangat mempengaruhi perilaku manusia. Manusia mempunyai empat jenis gelombang otak, beta (12-40 Hz), alfa (8-12 Hz), theta (4-8 Hz), dan delta (0,1-4 Hz). Penjelasan lebih terperinci mengenai jenis dan fungsi masing-masing gelombang otak, ada di bab tersendiri.

Dalam suatu saat, setiap orang memproduksi keempat jenis gelombang otak. Kondisi kesadaran seseorang ditentukan oleh gelombang otak yang dominan pada suatu waktu tertentu.

Pada kondisi kesadaran normal, gelombang otak yang dominan adalah gelombang beta. Saat seseorang mulai di-hypnosis yang terjadi adalah gelombang otak yang dominan bergeser, dari beta ke alfa. Hubungan antara pola gelombang alfa dan hipnosis ditemukan pada tahun 1968 dengan menggunakon EEG (electroencephalograph). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kondisi hipnosis berada pada gelombang alfa dan theta. Semakin dalam seseorang masuk ke dalam kondisi hipnosis (trance), semakin rendah gelombang otaknya, dalam hal ini ia akan masuk ke theta yang dalam.

Satu hal menarik dan penelitian itu adalah bahwa orang tidak harus dihipnosis untuk bisa masuk ke kondisi gelombang otak alfa-theta. Seniman, musisi, dan atlet, semuanya memproduksi pola gelombang alfa-theta. Para rahib Buddhis, atau individu yang menggunakan self-hypnosis dan meditator yang berpengalaman dapat masuk ke kondisi alfa-theta dengan kondisi sadar, kapan pun mereka mau. Penelitian juga mengindikasikan bahwa saat seseorang berada dalam pola gelombang alfa-theta, ia dapat belajar dengan sangat cepat.

Saat seseorang makin dalam masuk ke kondisi hypnosis, gelombang otak yang dominan adalah theta. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan dengan menggunakan EE Spectral Analysis.

Dari penelitian juga diketahui bahwa terdapat dua jenis gelombang theta, yaitu theta tipe I dan theta tipe II. Theta tipe I adalah gelombang theta yang muncul saat seseorang berada dalam kondisi rileks atau mengantuk. Sedangkan theta tipe II berhubungan dengan kerja pikiran yang efektif dengan kemampuan yang tinggi. Theta tipe II menunjukkan kondisi pikiran yang fokus sehingga meningkatkan efisensi dalam pemecahan masalah, proses persepsi, dan daya ingat.

Subjek hypnosis yang sudah beberapa kali mengalami hypnosis menunjukkan level aktivitas gelombang theta yang lebih tinggi, baik dalam kondisi sedang ter-hypnosis maupun dalam kondisi normal, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengalami hypnosis.

Meditasi atau teknik yang menekankan relaksasi akan lebih banyak menghasilkan gelombang theta tipe I. Sedangkan dalam hypnosis dan teknik meditasi yang melatih pemusatan perhatian pada satu objek tertentu, akan lebih banyak menghasilkan theta tipe II.

Apabila subjek hypnosis masuk ke dalam kondisi trance yang sangat dalam, ada kemungkinan ia akan berpindah dan gelombang low theta (theta yang sangat rendah) menuju ke gelombang delta. Apabila subjek masuk ke gelombang delta, ia tidak akan dapat mendengar atau merasakan apa-apa. Gelombang delta mewakili kondisi tidak sadar (unconscious). Kondisi ini sama dengan keadaan tertidur normal yang pulas. Saat tertidur pulas, kita tidak sadar akan apa yang terjadi di sekitar kita.

Dari penjelasan di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa hypnosis sebenarnya adalah suatu fenomena alamiah yang terjadi pada diri setiap orang. Yang membuat kata hypnosis agak mengerikan adalah karena orang tiduk tahu proses alamiah yang terjadi. Ditambah lagi dengan pemberitaan mengenai hypnosis di berbagai media massa yang kurang tepat.

Dengan pemahaman yang benar, kini Anda dapat melihat betapa banyak manfaat yang bisa didapat bila kita dapat secara sadar mengatur kondisi gelombang otak kita. Kita dapat meningkatkan kreativitas, meningkatkan daya ingat, relaksasi, manajemen stres, belajar dengan mudah dan cepat, merasa damai dan tenang, dan banyak hal positif lainnya. Dengan melakukan hypnosis secara benar, semua manfaat itu dapat kita rasakan dan miliki.

Interaksi Otak Kiri dan Kanan

Penelitian terhadap hubungun kerja antara otak kiri dan otak kanan dengan hypnosis merupakan suatu penelitian yang cukup rumit dan memberikan hasil yang agak bertolak belakang. Ada peneliti yang mengklaim bahwa kondisi trance merupakan akibat dari aktivitas otak kanan. Peneliti yang mendukung klaim ini beralasan bahwa saat kondisi trance, otak kanan lebih dominan dibanding otak kiri. Sedangkan dalam kondisi normal, otak kiri yang lebih dominan daripada otak kanan.

Meskipun ada bukti bahwa perubahan aktivitas pada kedua belahan otak terjadi saat kondisi hipnosis, penelitian terkini menunjukkan bahwa pandangan yang menyatakan bahwa salah satu bagian otak lebih dominan adalah pandangan yang terlalu dini dan kurang tepat.

Dari berbagai penelitian terkini dapat disimpulkan bahwa fenomena hypnosis merupakan hasil dari interaksi otak kiri dan kanan. Semakin dalam trance, subjek semakin cenderung untuk menunjukkan perilaku interaksi yang rumit di antara kedua belahan otaknya.

Otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai gelombang otak, diukur dengan dua cara yaitu amplitudo dan frekuensi Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan micro volt. Frekuensi adalah kecepatan emisi listrik yang diukur dalam cycle per detik, atau hertz Frekuensi impuls menentukan jenis gelombang otak yaitu beta alfa, theta, dan delta Jenis atau kombinasi dan jenis gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada suatu Saat.

Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang ngelamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat Jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Dalam kondisi tertentu, misalnya meditasi, kita dapat secara sadar mengatur jenis gelombang otak mana yang ingin kita hasilkan.

Pola Gelombang Otak

Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi ke empat jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meskipun pola gelombang otak ini unik, tidak berarti akan selalu sama sepanjang waktu. Kita dapat secara sadar, dengan teknik tertentu, mengembangkan komposisi gelombang otak agar bermanfaat bagi diri kita.

Beta

Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi. Beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Beta terbagi menjadi tiga bagian, yaitu beta rendah 12-15 Hz, beta 16-20 Hz, dan beta tinggi 21-40 Hz. Kita menggunakan beta untuk berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Meskipun beta sering kali “menghilang” saat kita memfokuskan pikiran, beta tetap dibutuhkan agar kita dapat menyadari dan ia di luar diri kita. Bersama dengan gelombang lainnya, beta sangat dibutuhkan dalam proses kreatif. Tanpa beta, semua kreativitas yang merupakan hasil pikiran bawah sadar akan tetap terkunci di bawah sadar, tanpa bisa terangkat ke permukaan dan disadari oleh pikiran.

Walaupun beta merupakan satu komponen yang sangat penting dan kondisi kesadaran kita, bila kita beroperasi semata-mata hanya dengan jenis gelombang ini, tanpa didukung oleh frekuensi yang lebih rendah, maka akan menghasilkan satu kehidupan yang dipenuhi dengan kekhawatiran, ketegangan, dan proses berpikir yang tidak fokus.

Alfa

Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8-12 Hz. Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Dalam kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indra dan apa yang terjadi atau dilihat dalam pikiran. Alfa adalah pintu gerbang bawah sadar.

Pada tahun 60-an dan 70-an, alfa sangat populer dan diklaim sebagai gelombang otak paling penting, yang merupakan kunci untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Penelitian dengan menggunakan mind technology modern yang dilakukan oleh banyak pakar terkemuka, antara lain Maxwell Cade dan Anna Wise, membuktikan, bahwa alfa bukanlah jenis gelombang terpenting.

Manfaat alfa yang utama dan paling penting adalah Sebagai jembatan penghubung antara pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa memungkinkan kita untuk menyadari keberadaan mimpi dan keadaan meditasi terdalam yang kita capai. Tanpa alfa, kita tidak akan dapat mengingat mimpi atau dan ia meditasi yang sangat dalam saat kita terbangun atau selesai bermeditasi.

Theta

Theta adalah gelombang otak, pada kisaran frekuensi 4-8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconsciaus mind). Theta muncul saat kita bermimpi dan saat terjadi REM (rapid eye movement). Pikiran bawah sadar menyimpan memori jangka panjang kita dan juga merupakan gudang inspirasi kreatif. Selain itu, pikiran bawah sadar juga menyimpan materi yang berasal dan kreativitas yang ditekan atau tidak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan dan materi psikologis yang ditekan. Meskipun kita dapat masuk ke theta dan mengakses berbagai materi yang tersimpan di sana, bila tidak dibantu dengan gelombang alfa dan beta, semua materi itu tidak dapat dikenali oleh pikiran sadar. Semua materi yang berhubungan dengan emosi, baik itu emosi positif maupun negatif, tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Emosi-emosi negatif yang tidak terotasi dengan baik, setelah masuk ke pikiran bawah sadar, akhirnya menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang.

Bila kita berhasil masuk ke kondisi theta, kita akan mengalami kondisi meditatif yang sangat dalam. Semua pengalaman meditatif yang selama ini dicari oleh orang yang melakukan praktik meditasi, misalnya keheningan, ketenangan, kedalaman, dan puncak kebahagiaan, dirasakan di dalam theta. Theta adalah “puncak” di dalam “pengalaman puncak”. Saat komponen gelombang lainnya berada dalam takaran yang pas, bersama dengan theta, kita dapat merasakan pengalaman “ah-ha”. Saat kita ingin mengobati dan menyembuhkan tubuh atau pikiran, kita harus masuk ke theta agar dapat mencapai hasil maksimal.

Delta

Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1-4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar (unconsciaus mind). Pada saat kita tidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dalam kondisi sadar, delta dapat muncul bersama dengan gelombang lainnya. Dalam keadaan itu, delta bertindak sebagai “radar’ yang mendasari kerja intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. Delta juga memberikan kebijakan dengan level kesadaran psikis yang sangat dalam.

Gelombang delta sering tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan membantu orang lain. Orang yang perlu memahami kondisi mental, psikologis, atau emosi orang lain. Orang yang berprofesi sebagai “penyembuh” dan orang yang sangat mengerti orang lain biasanya mempunyai gelombang delta dalam kadar yang tinggi. Delta muncul tidak hanya saat kita memperhatikan orang lain, namun juga muncul saat kita berusaha mengerti ide atau konsep, objek atau seni, atau apa saja yang membutuhkan kesadaran nirsadar yang dalam.

Delta juga disebut dengan orienting response karena berfungsi mengarahkan kita dalam hal waktu dan ruang. Delta berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk merasakan adanya ancaman atau bahaya. Delta memungkinkan kita untuk “melihat” informasi yang tidak dapat ditangkap oleh pikiran sadar. Dari sudut pandang negatif, delta juga dapat digunakan untuk kondisi berhati-hati yang berlebihan (hypervigilance). Sikap hati-hati yang berlebihan, atau lebih tepat disebut dengan kepekaan, berguna untuk anak yang mengalami abuse untuk memastikan kondisi emosi orangtuanya. Dari pengamatannya, anak itu akan tahu apakah orangtuanya akan memukul atau menghukum dirinya. Masalah akan timbul bila anak bertumbuh dengan delta yang berlebihan dan secara terus-menerus “membaca” kondisi emosi di lingkungan sekitarnya dan berusaha mengendalikan kondisi ini demi keselamatan hidupnya.

Orang dewasa yang terlalu peka, sebagai hasil dan mengembangkan sikap berhati-hati secara berlebihan sejak kecil dapat secara positif mengarahkan kepekaannya ini pada kemampuan persepsi psikis dan penyembuhan. Hal itu dapat dicapai karena radar delta yang telah sangat berkembang dalam dirinya. Delta juga dihubungkan dengan konsep collective unconsciaus.

Gelombang beta, alfa theta, dan delta adalah komponen pembentuk kesadaran kita. Keempat gelombang itu beropenasi dalam satu jalinan komposisi rumit yang menentukan kondisi kesadaran kita dalam suatu saat.

Tidak ada komentar: