Cari Disini

Selasa, 25 September 2007

Salah Kaprah antara Sura dan Muharram

Oleh: Tiar Anwar Bachtiar


20 Januari 2007 atau bertepatan dengan tahun baru Hijriyah, 1 Muharran 1428 banyak orang mengadakan peringatan. Sayangnya, banyak yang salah kaprah

Hari sabtu tanggal 20 Januari 2007 kemarin ditetapkan pemerintah sebagai hari libur nasional menyambut tahun baru Hijriyah, 1 Muharran 1428. Hari itu juga bertepatan dengan tanggal 1 Suro 1940 Çaka (baca: Syaka). Di berbagai tempat banyak peringatan-peringatan dilakukan. Sebagian ada yang melakukan peringatan di mesjid-mesjid dengan mengadakan muhasabah dan pengajian, sementara di tempat-tempat tertentu seperti di Keraton Jogja, Surakarta, Banyuwangi, dan beberapa tempat lain di pesisir pantai utara diselenggarakan ritual-ritual yang selalu diselenggarakan sstiap tanggal 1 Suro.


Masalahnya, banyak sekali media, terutama pemberitaan televisi yang menyamakan saja peringatan 1 Muharram yang berasal dari kalender Hijriyah dengan peringatan 1 Suro yang mengikuti perhitungan kalender tahun Çaka. Misalnya, kirab di Keraton Jogja dan Solo serta ritual Jamasan (mencuci benda-benda pusaka) dianggap sebagai rangkaian upacara dalam memperingati Tahun Baru Islam, Hijriyah. Padahal, upacara-upacara adat itu, secara asal-usul budaya, sama sekali bukan dalam memperingati tahun baru Islam, melainkan memperingatai tahunn baru Çaka yang memang selalu jatuh hampir bersamaan dengan kalender Hijriyah.

Kesalahan persepsi itu berakibat cukup fatal. Aroma sinkretisme sengaja dibangun kembali seolah-olah Islam membolehkan praktik-praktik upacara semacam itu. Media membentuk opini bahwa upacara-upacara itu merupakan bagian dari tradisi Islam, padahal sama sekali berbeda. Dalam Islam jangankan melakukan upacara-upacara seperti Jamasan, mempersembahkan sesaji berupa kepala kerbau yang dilarung ke laut, atau kirab dengan rangkaian upacara tertentu, benar-banr memperingati tahun baru Hijriah dengan cara muhasabah dan menyelenggarakan pengajian-pengajian pun masih diperselisihkan.

imageSebagian ada yang membolehkan, tentu dengan catatan bahwa pelaksanaannya hanyalah sebagai aktivitas biasa seperti pengajian-penagjian biasa pada umumnya; hanya waktunya saja memilih tanggal 1 Muharram. Namun, sebagian ulama lain tegas-tegas menolak karena Rasulullah atau para sahabat tidak pernah mencontohkan.

Bahkan, nama Hijriyah sendiri tidak pernah dikenal pada zaman Rasulullah karena baru diuat pada zaman Khlaifah Umar ibn Khaththab, apalagi diperingati. Jelas kalau ini dianggap ritual akan termasuk ke dalam kategori bid'ah; dan bila dibiasakan akan ada sangkaan dari masyarakat awam bahwa ini merupakan bagian dari ritual ibadah yang harus di laksanakan. Kalau itu terjadi, telah terjadi penyesatan pada umat. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi terjadi hal semacam itu, lebih baik tidak dilakukan kegiatan apapun untuk menyambutnya. Ini diasaskan pada kaidah sadd al-dzara'ah (tindakan preventif).

Untuk melihat bahwa antara Sura dan segala tradisinya dengan Muharram adalah sesuatu yang berbeda, kita mesti melihat sejarah penanggalan keduanya. Kalau ini tidak didudukkan, maka selalu akan terjadi penyamarataan yang akhirnya merugikan citra Islam dan Umat Islam. Berikut akan dipaparkan sekilas mengenai masalah ini.

Perbedaan Perhitungaan Astronomis

imageBiasanya, pergantian tahun Hijriyah memang hampir selalu bersamaan dengan pergantian tahun baru Çaka Jawa. Bila bulan baru Hijriyah diawali oleh bulan Muharram, maka tahun Çaka-Jawa diawali oleh bulan Sura (baca: Suro). Hanya saja, awal tanggal setiap bulan kadang bersamaan, kadang berselisih satu hari. Perbedaan ini mudah saja dimaklumi.

Tahun Hijriyah tergolong astronomical calendar (dihitung berdasarkan pengamatan astronomis) sedangkan tahun Jawa termasuk mathematical calendar (dihitung dengan hitungan aritmatis yang pasti). Sekalipun sama-sama berbasis pada perhitungan peredaran bulan, kadang terjadi beda penghitungan.

Perbedaan cara penghitungan ini juga berimplikasi pada penentuan tanggal bulan baru masing-masing kalender. Penetapan bulan baru (hilal) pada kalender Hijriyah seringkali dipersengketakan karena perbedaan dalam penghitungan visibilitas hilal (keterlihatan bulan baru). Sementara penghitungan kalender Çaka-Jawa tidak bergantung pada visibilitas hilal yang sesungguhnya, tapi pada perhitungan yang mereka pastikan sebagai bulan baru. Oleh sebab itu, kalender Çaka-Jawa dapat dihitung secara konsisten seperti penghitungan kalender Masehi hingga jarang diperselisihkan.

Kedua kalender tersebut jelas berbeda. Selain berbeda cara penghitungan, juga berasal dari tradisi yang berlainan. Yang satu berasal dari tradisi Arab sedangkan yang lain dari tradisi Jawa. Akan tetapi, sekali-kali perhatikan nama-nama hari, bulan, dan tahun pada kalender Çaka-Jawa. Nama-nama itu memperlihatkan pengaruh Arab-Islam yang sangat kuat.

Nama hari pada kalender Çaka-Jawa (Ahad, Senen, Seloso, Rebo, Kemis, Jemuah, dan Setu) sangat mirip dengan nama hari dalam kalender Hijriyah (Ahad, Itsnain, Tsulatsa', Arbi'a', Khamis, Jum'ah, dan Sabt).

Nama-nama bulan yang digunakan (Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal, Hapit, Besar) pun diambil dari peristiwa-peristiwa penting dalam tradisi Islam. Sura diambil dari kata 'Asyura (10 Muharram), tanggal terbunuhnya Husein ibn Ali di Padang Karbala yang sangat penting dalam tradisi Islam (Syi'ah) dan tanggal yang oleh Nabi dianjurkan puasa padanya. Nama “Mulud” diambil dari kata “Maulid” (dilahirkan), maksudnya bulan dilahirkannya Nabi Muhammad Saw. Poso, nama Jawa untuk bulan Ramadhan, diambil dari aktivitas yang wajib dilaksanakan pada bulan itu, yaitu “puasa” (jawa: poso). Nama bulan-bulan yang lain pun demikian.

Mungkin kita bertanya-tanya, kenapa ini bisa terjadi? Padahal, nama Çaka sendiri berasal dari mitologi Hindu-Jawa, Aji Çaka. Dalam Babad Tanah Jawi disebutkan bahwa kedatangan orang-orang Hindu di Jawa menandai dimulainya zaman baru, yaitu zaman Aji Çaka yang menurut perhitungan mereka zaman itu bersamaan dengan tahun 78 Masehi. Oleh sebab itu, tahun Çaka dan tahun Masehi berselisih 78 tahun. Siklus delapan tahunan yang disebut Windu juga berasal dari tradisi Hindu bukan Islam. Akan tetapi nama-nama tahunnya diadaptasi dari nama-nama huruf Arab yang tentu saja dibawa oleh orang-orang Islam. Lihat saja nama-nama berikut: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir. Itu adalah nama-nama tahun dalam siklus delapan tahunan kalender Çaka-Jawa. Sisi ini menarik untuk digali.

Kalender Çaka yang digunakan orang-orang Jawa-Hindu dahulu pada mulanya dihitung berdasarkan pergerakan matahari (sistem matahari) seperti kalender Masehi. Nama-nama yang dipakai untuk manandai hari dan bulan pun masih sangat Hindu-sentris. Siklus tujuh harian mereka namai dengan nama-nama Hindu seperti: Adite (Ahad), Soma (Senin), Hanggara (Selasa), Budha (Rabu), Respati (Kamis), Sukra (Jum'at), Tumpak (Sabtu). Nama untuk siklus dua belas bulanan pun mereka namai dengan nama-nama Hindu antara lain (diurut mulai dari bulan pertama): Srawana, Badrapada, Aswina, Kartika, Margasira, Pusya, Mukha, Phalguna, Caitra, Waishaka, Jyestha, Asadha.

Runtuhnya Majapahit di tangan penguasa Demak pada tahun 1478 M menandai runtuhnya benteng terakhir supremasi kekuasaan Hindu di Indonesia. Para sejarawan menyebut tahun itu sebagai permulaan "Zaman Baru" dalam sejarah Indonesia. Supremasi Islam mulai berkibar di seantero Nusantara. Seiring dengan itu, simbol-simbol kebudayaan Hindu sedikit demi sedikit diganti dengan simbol-simbol kebudayaan Islam. Proses perubahan itu biasanya tidak secara drastis. Simbol-simbol lama tetap dipakai, namun esensinya diislamkan. Contohnya pertunjukan wayang. Wayang tetap digunakan sebagai media, namun ceritanya diubah dan dimodifikasi agar sesuai dengan pesan-pesan Islam. Ajaran-ajaran Islam pun banyak yang dikemas dalam tembang-tembang khas Jawa. Begitulah cara yang dipakai oleh para pendakwah Islam waktu itu. Konon, Sunan Kalijaga adalah salah satu yang paling sering menggunakan cara-cara seperti itu.

Proses Islamisasi itu sampai juga pada sistem penanggalan. Sistem pananggalan Çaka-Hindu sudah sangat mendarah daging di kalangan masyarakat Jawa, karena sudah mereka gunakan berabad-abad. Tentu saja, untuk menggantikannya secara drastis akan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Sunan Giri, semasa pemerintahan Demak (akhir abad ke-15 M), berhasil menemukan formula pengislaman kalender Çaka-Hindu.

Caranya dengan mengubah nama hari dalam siklus tujuh harian kalender Çaka-Hindu dengan nama hari dalam kalender Hijriyah--tentu dengan penyesuaian aksen Jawa seperti itsnain menjedi senen. Selain siklus tujuh harian kalender Çaka-Hindu juga memiliki siklus lima harian dengan nama sendiri. Siklus lima harian ini dibiarkan tidak diubah, kemudian digabungkan dengan nama-nama hari dalam siklus tujuh harian yang telah diubah. Nama-nama hari dalam siklus lima harian ini adalah legi, paing, pon, wage, dan kliwon yang biasa disebut pancawara atau pasaran. Jadilah hari dalam kalender Jawa yang baru disebut bersama nama pasaran-nya seperti Jemuah Kliwon, Rebo Pahing, dan sebagainya.

Puluhan tahun berikutnya setelah formula ini cukup tersosialisasikan, Sultan Ageng Hanyokrokusumo, penguasa Mataram berinisiatif untuk menggunakannya secara resmi. Maka kemudian tanggal 1 Muharram 1043 H (8 Juli 1633 M) ditetapkan sebagai tanggal 1 Suro tahun Alip (1555 Çaka baru atau Çaka-Jawa).

Sistem penanggalan yang dipakai pun diubah dari sistem matahari menjadi sistem bulan mengikuti penanggalan Hijriyah. Seiring dengan perubahan sistem yang dipakai, nama-nama bulan pun diubah, namun tidak semuanya mengadaptasi nama bulan dalam kalender Hijriyah. Pengubahan nama disesuaikan dengan peristiwa keagamaan yang terjadi pada bulan bersangkutan. Selain hari dan bulan yang diubah, hitungan tahun Çaka tidak diubah mengikuti hitungan tahun Hijriyah. Hitungan tahun tetap menggunakan hitungan lama. Sejak saat itulah pergantian tahun Çaka selalu hampir bersamaan dengan pergantian tahun Hijriyah. Tapi tentu, keduanya tetap tidak sama. (Hidayatullah)

*) Penulis adalah Staf Pengajar Pesantren Persatuan Islam 19 Bentar Garut Ketua Divisi Kajian Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Jakarta
Baca Selengkapnya

Selasa, 11 September 2007

ALLAHUAKBAR

Pernahkan Anda membayangkannya?



Pada waktu benda-benda angkasa ini diperbandingkan


kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi dan kita para penghuninya.


Jagad raya yang sangat besar.


Dalam skala ini bumi kita tidak kelihatan lagi


Di sini matahari hanya sebesar debu!

Antares adalah bintang ke 15 yang paling terang di angkasa.

Jaraknya lebih dari 1000 tahun cahaya dari bumi.

Lalu . . .

siapakah kita?

apakah tujuan hidup kita?

Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga?

Masihkah kita bisa menepuk dada & berkata "inilah aku!"...?? Baca Selengkapnya

Senin, 03 September 2007

Have U Seen NASA ?









Baca Selengkapnya

Misteri Terbelahnya Bulan - Subhanalloh


إن كفار مكة قالوا للرسول صلى الله عليه وآله وسلم : إن كنت صادقا فشق لنا القمر فرقتين
، ووعدوه بالإيمان إن فعل ، وكانت ليلة بدر ، فسأل رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم ربه أن يعطيه ما طلبوا ...فانشق القمر نصف على جبل الصفا ، ونصف على جبل قيقعان المقابل له ، حتى رأوا حراء بينهما ،فقالوا : سحرنا محمد ، ثم قالوا: إن كان سحرنا فإنه لا يستطيع أن يسحر الناس كلهم!! فقال أبو جهل:اصبروا حتى تأتينا أهل البوادي فإن أخبروا بانشقاقه فهو صحيح ، وإلا فقد سحر محمد أعيننا ، فجاءوا فأخبروا بانشقاق القمر فقال أبو جهل والمشركون :هذا سحر مستمر أي دائمفأنزل الله : ( اقتربت الساعة وانشق القمر* وإن يروا آية يعرضوا ويقولوا سحر مستمر* وكذبوا واتبعوا أهواءهم وكل أمر مستقر* ولقد جاءهم من الأنباء مافيه مزدجر* حكمة بالغة فما تغني النذر* فتول عنهم..)

Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun
telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)"

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr.
Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan
kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan
mukjizat secara ilmiah ?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa
waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ.Cardif, Inggris bagian barat,
dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga
yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar
mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim
pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang
berbunyi "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah"
mengandung mukjizat secara ilmiah ?
maka saya menjawabnya:


Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan,
sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia
tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah
mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi
wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana
nabi-nabi sebelumnya.

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh
setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam
kitab Allah hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di
zaman ini tidak akan mengimani hal itu.
Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan
sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah
ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah
membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke
Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar
Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa
membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?"
Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ?" Mereka menjawab: "Coba
belahlah bulan, ..."

Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar
menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya
ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan
terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta
orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah
menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang
benar bisa saja "menyihir"orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak
bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun
pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka
orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti
orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang
pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun
bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"
Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat
bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian
bersatu kembali...!! !"
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir
(ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:

Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika
melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling
seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka
mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan
benar-benar telah tetap .....sampai akhir surat Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan
setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut,
berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya
berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai
tuan, bolehkah aku menambahkan?"

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum
menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah
terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih
kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku
membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama
aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari
qiamat dan bulan pun telah terbelah......." Maka aku pun bergumam: Apakah
kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian
bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal
itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan
aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi
Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam
pencarian kebenaran.

Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris.
Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3
orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun
menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan
perjalanan ke antariksa. Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang
turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan
antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100
juta dollar.

Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan
macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa
mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak
semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami
mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun
telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana
lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan
memberikan dana itu kepada siapapun.

Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai
sehingga demikian mahal taruhannya?" Mereka menjawab, "Ternyata bulan
pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu
kembali.!!!

Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?"
Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang
terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka
kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka
mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang
bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka
aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar
telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an
tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk
mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk
menetapkan akan kebenaran muslimin !!!!

Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... (aku pun bergumam), "Maka,
aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar,
dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.

Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL'AALAMIIN






Baca Selengkapnya

Tuhan di Mata Para Ilmuwan


Para ilmuwan dianggap memiliki Tuhan yang berbeda dari kaum teolog.
Seperti apakah Tuhan mereka?

Semakin para ilmuwan mendalami bidang ilmunya, semakin ia menemukan nuansa spiritual di dalamnya. Dan karenanya, semakin tinggi keyakinan
mereka terhadap keberadaan Tuhan. Ungkapan semacam ini sering dilontarkan para ilmuwan yang berubah menjadi pendakwah agama. Dr.
Imaduddin Abdul Rahim (fisika) dan Dr Dadang Hawari (kedokteran) adalah contohnya.

Dalam beberapa kesempatan ceramahnya di televisi, Bang Imad, panggilan Dr Imaduddin, memberikan contoh banyaknya ilmuwan yang kembali ke
spiritualitas. Salah satu contoh favoritnya adalah Albert Einstein, yang menurut dia tetap mempertahankan agama kendati sibuk memecahkan
persoalan-persoalan ilmiah.

Begitu juga Dadang Hawari yang sering menyebut nama Dr Maurice Bucaile, ilmuwan asal Perancis yang tertarik terhadap Islam karena mendalami
kajian biologi dan hubungannya dengan beberapa doktrin agama.


Benarkah para ilmuwan berkecenderungan demikian? Jika Anda buka literatur fisika, mungkin Anda akan kecewa. Karena, terlalu banyak tokoh-tokoh ilmuwan yang ternyata ateis, atau paling kurang agnostis terhadap persoalan-persoalan metafisika.

Sebutlah Steven Weinberg, Carl Sagan, Roger Penros, Richard Feynman, dan Stephen Hawking. Tokoh-tokoh ini adalah fisikawan sejati yang banyak
menelurkan karya dan teori ilmiah. Simaklah apa kata mereka tentang Tuhan!

"Betapa alam raya berjalan penuh dengan keteraturan berdasarkan hukum-hukumnya, sehingga ia tak perlu lagi sang pengatur," tulis Carl Sagan dalam Cosmos, karya monumentalnya. "Semakin kosmologi" menyingkap alam raya ini, semakin tampak bagi kita betapa tak bertujuannya jagat raya ini," ungkap Steven Weinberg, peraih hadiah Nobel dalam bidang fisika pada 1979.

Begitulah, bagi para ilmuwan itu, teori ledakan besar (big bang), teori yang paling dekat kaitannya dengan penciptaan, hampir tak menyisakan ruang buat Tuhan untuk berkarya. "Semuanya berjalan menurut hukum fisika yang rumit dan sempurna," tulis seorang fisikawan.


Jalan Pikiran Tuhan.

Benarkah para ilmuwan seradikal itu dalam memandang Tuhan? Jawabannya, mungkin ya mungkin tidak. Jika Anda percaya pada sebuah penelitian di AS tahun 1999 lalu, hanya 40 persen ilmuwan di negeri Paman Sam itu yang percaya adanya Tuhan. Sisanya adalah para ilmuwan yang ateis dan agnostik (Newsweek, 27/7/2000).

Tapi jika melihat sebuah konferensi tentang agama dan ilmu pengetahuan yang digelar di AS bulan Juni 2000, para ilmuwan adalah manusia-manusia "beriman" dan, dalam beberapa hal, percaya dengan kebenaran agama. "Jika Anda menyadari bahwa hukum alam telah melahirkan jagat raya yang begitu teratur, maka hal itu pastilah tidak terjadi semata-mata karena kebetulan. Tapi mesti ada tujuan di balik itu semua," kata John Polkinghorne, ahli fisika yang kini menjadi pendakwah Gereja Anglikan.

Pendapat senada juga diungkapkan Charles Townes, peraih Nobel pada 1964 yang juga hadir dalam konferensi tersebut, "Banyak orang merasakan bahwa
pastilah ada sesuatu yang mahapintar di balik kehebatan hukum alam."

Sekitar 300 ilmuwan yang hadir dalam konferensi tersebut memang tidak semuanya percaya kepada Tuhan. Namun, mereka memiliki konsepsi tersendiri tentang Tuhan. John Barrow, misalnya, menganggap adanya ruang buat spiritualitas dalam setiap kajian keilmiahan. Padahal, fisikawan Inggris yang dianggap terbesar setelah Stephen Hawking itu selama ini dikenal kurang peduli terhadap agama.

Para ilmuwan memang memiliki konsepsi tersendiri tentang Tuhan. Tuhan mereka, seperti dikatakan banyak pengamat agama, tidaklah terpersonalisasi seperti yang diajarkan para teolog. Karenanya Dr Karlina Leksono, astronom Indonesia yang kini mengajar filsafat di UI, keberatan kalau orang seperti Stephen Hawking dikategorikan sebagai ilmuwan yang ateis. "Dia bukan ateis, tapi sedikit agnostik," katanya dalam suatu kesempatan kepada UMMAT.

Sifat agnostik Hawking diperlihatkan dalam tulisan-tulisannya yang agak keras mengkritik Tuhan para teolog. Kendati demikian, ia meyakini keberadaan Tuhan, dan mempercayai bahwa dengan kosmologi yang dibangunnya, suatu saat, ia bisa melihat jalan pikiran Tuhan (the mind of God).

Persoalannya barangkali, mampukah ilmu pengetahuan itu menyingkap Tuhan?
Para ilmuwan yang beriman meyakini bahwa ilmu pengetahuan, kendati tak secara langsung membawa para ilmuwan ke hadapan Tuhan, bisa menggiring mereka ke arah itu. "Kendati sains tak dapat membuktikan eksistensi Tuhan, ia dapat membisikkan kepada ilmuwan di mana jejak-jejak Tuhan itu bisa dicari," ujar seorang ilmuwan.

Para ilmuwan "ateis" sendiri tak terlalu memperdulikan apakah Tuhan itu ada atau tidak, dan apakah ilmu pengetahuan bisa atau tidak mengungkapnya. Namun, mereka sepakat dengan kaum beriman bahwa tujuan agama dan sains kedua-duanya sama, yakni mencari kebenaran sejati di dunia ini.

Beberapa dari tulisan ini diambil dari majalah Ummat, No. 5 Thn. IV, 10 Agustus 1998/16 Rabiul Akhir 1419 H.


Wassalam,
Armansyah
Baca Selengkapnya

Hypnosis dan Hipnotis




Suatu hari saya bertemu dengan seorang kawan lama. Seperti biasa, kami saling bercerita tentang apa saja yang kami lakukan, Saat saya mulai bercerita bahwa saya belajar sekaligus mengajar hipnosis, kawan saya langsung kaget, menatap saya curiga dan berkata "Untuk apa belajar hipnotis? Tidakkah cukup sebagai perancang website? Ingat Tuhan Kang, masih banyak cara halal untuk mendapatkan uang....” Saya hanya diam sambil tersenyum mendengar ceramah panjang dari kawan saya itu. Akhirnya, setelah mendapat penjelasan panjang mengenai hipnosis, ia tertarik juga mempelajari hipnosis. Kejadian tersebut membuat saya sadar bahwa ternyata banyak dari kita yang masih salah dalam memahami hipnosis.

Banyak orang masih salah dalam mempersepsi kata hypnosis dan hipnotis, banyak juga yang salah dalam menggunakan kedua istilah tersebut. Persepsi dan penggunaan yang salah ini muncul tentunya dari pengalaman atau informasi yang didapat dari koran, majalah, acara TV yang menampilkan hypnosis, atau mungkin Anda sendiri pernah mengalami "kejahatan yang menyerupai hypnosis".


Kata hypnosis, menurut Kamus Encarta memiliki dua makna:

1.

Suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan kepada orang, di mana mereka akan memberikan respons pada pertanyaan yang diajukan dan sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnotis.
2.

Teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain untuk masuk ke dalam kondisi hipnosis.

Para pakar hypnosis juga memberikan definisi masing-masing untuk kata hypnosis. Beberapa definisi itu, antara lain:

1. hypnosis adalah suatu kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sangat tinggi,
2. hypnosis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak,
3. hypnosis adalah seni eksplorasi alam bawah sadar,
4. hypnosis adalah kondisi kesadaran yang meningkat,
5. hypnosis adalah suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh sugesti.

Kata hipnotis (english: hypnotist) seharusnya diartikan sebagai orang yang melakukan hypnosis atau juru hypnosis. Bukan untuk menyebut aktivitas hypnosis, seperti yang terjadi pada bahasa sehari-hari masyarakat indonesia.

Oke, mulai sekarang, karena Anda sudah faham dengan istilah hypnosis dan hipnotis, maka kita tidak lagi menggunakan kata "hipnotis" untuk menyebut "hypnosis" atau sebalikanya.

Sebenarnya hampir setiap hari kita mengalami kondisi yang menganut konsep dasar hypnosis, yaitu Anda bekerja dengan pikiran bawah sadar bukan dengan pikiran sadar. Namun kondisi tersebut tidak banyak bermanfaat bagi Anda karena kurangnya pengetahuan Anda akan keadaan tersebut.

Anda pasti pernah nonton film, bukan? Saat adegan film sedang seru-serunya Anda pasti merasa tubuh Anda menjadi tegang, napas berubah, dan jantung Anda berdebar lebih kencang. Mengapa? Bukankah Anda tahu bahwa apa yang sedang Anda tonton bukanlah suatu kejadian nyata? Pikiran sadar Anda tahu bahwa film itu bukan sesuatu yang nyata, namun pikiran bawah sadar Anda menerima apa yang Anda lihat dan alami sebagai sesuatu yang nyata.

Saat menonton film, perhatian Anda sangat terpusat pada apa yang sedang berlangsung di layar sehingga Anda memblok suara-suara lain, misalnya suara batuk penonton lainnya, atau suara handphone yang berbunyi. Pada saat itu, Anda sangat sadar dengan keberadaan diri Anda yang sedang menonton film. Semua sensasi atau perasaan yang Anda rasakan saat menonton film, misalnya perasaan sedih, gembira, kecewa, marah, jengkel, atau bahagia merupakan hasil kerja pikiran bawah sadar Anda. Saat itu Anda Sebenarnya berada dalam kondisi hypnosis.

Lalu, apakah Anda dikendalikan oleh film yang Anda tonton? Tentu tidak! Film itu tidak mengendalikan diri Anda tetapi mengarahkan pikiran Anda dengan alur ceritanya. Inilah yang sebenarnya dimaksud dengan keadaan hipnosis atau trance.

Contoh lain kondisi hypnosis dalam keseharian adalah ketika Anda mengemudi motor/mobil ke luar kota melalui jalan yang sepi. Ketika suasana hening karena tidak ada yang diajak berbincang, sering sekali terjadi Anda tidak sadar (tidak ingat) telah melewati puluhan kilo meter, dan tahu-tahu Anda sudah sampai di kota yang Anda tuju. Biasanya kejadian itu disertai dengan tidak direkamnya kejadian-kejadian oleh pikiran sadar yang menyebabkan orang merasa perjalanan keluar kota itu sangat cepat.

Kondisi hypnosis atau trance berbeda dengan tidur biasa. Orang dalam hypnosis tidak mengalami mimpi, bisa mendengar perintah yang dikatakan oleh hypnotist dan menindak-lanjuti perintah itu, sedangkan orang tidur tidak bisa mendengar apapun dan bermimpi. Lebih jelas lihat bab Kondisi Hypnosis

Adakah kejahatan yang menggunakan hypnosis?

Tidak, hypnosis yang dikembanhkan oleh para psikiater, psikolog dan pakar-pakar hypnosis non-akademik tidak ada hubungannya dengan kejahatan yang sering terjadi di masyarakat. Hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan. Saya tidak membela hypnosis, tapi memang begitulah keadaannya. Lalu, apa yang menimpa kawan kita yang uang dan perhiasannya habis diberikan kepada seseorang yang tidak dikenal dalam keadaan tidak sadar? Kejadian semacam itu adalah praktek GENDAM. Apa itu Gendam? akan saya jelaskan di bagian artikel karena sebetulnya tidak masuk dalam bahasan hypnosis.

Kenapa hypnosis tidak bisa digunakan untuk kejahatan?

Karena semua proses hypnosis sebenarnya adalah self-hypnosis (meng-hypnosis diri sendiri). Bila subjek tidak ingin, tidak bersedia, tidak mengizinkan, atau tidak mau bekerja sama untuk di-hypnosis, subjek itu tidak dapat di-hypnosis. Jadi, sangat penting bagi seorang juru hypnosis untuk mendapat persetujuan dan kerja sama dari subjeknya. Peran juru hypnosis hanyalah menghantarkan subjek untuk masuk dalam kondisi trance dengan cara yang disebut induksi.

Anda yang kritis pasti berpikir, "Oh.. di TV seorang juru hypnosis mampu menghypnosis orang dijalanan dengan sangat mudah, bahkan yang tidak percaya sekalipun tetap bisa kena hypnosis" Bukankah mudah pula bila digunakan untuk kejahatan? Yang kita saksikan di TV adalah adegan-adegan yang sudah di-edit untuk kepentingan hiburan. Sebetulnya ada banyak hal (termasuk kegagalan dan proses pre-hypnosis yang panjang) yang tidak ditayangkan di layar TV. Nanti kita akan bahas stage hypnosis lebih lanjut.

Selama ini, orang umumnya hanya mengenal satu jenis hypnosis, yaitu stage hypnosis yang ditampilkan di televisi sebagai acara hiburan. Dengan semakin banyak orang menonton acara TV tersebut, perlahan tapi pasti mulai terbentuk pandangan mengenai apa itu hipnosis. Pandangan itu belum tentu benar sepenuhnya. Berikut ini adalah jenis hipnosis dan manfaatnya.

1. Stage Hypnosis

Stage hypnosis adalah hypnosis yang digunakan untuk pertunjukan hiburan. Dalam stage hypnosis, hypnotist memilih subjek dan antara penonton yang mudah menerima sugesti (sugesti) dan meng-induksi subjek dengan teknik shock induction. Kemudian hipnotis memberikan “program” yang akan dijalankan setelah subjek bangun atau sadar dari kondisi trance. Program yang dimasukkan biasanya “aneh-aneh” dan tidak masuk akal, misalnya seorang pria mengaku hamil, handphone jadi sepatu, menjadi penyanyi terkenal, dan sebagainya. Semua program itu di jalankan dengan sangat baik dan subjek tidak sadar akan keanehan perilakunya.

Meskipun program yang dimasukkan ke pikiran bawah sadar adalah program yang “tidak masuk akal”, hal itu tidak akan berakibat buruk pada subjek. Program yang tidak masuk akal itu akan terhapus karena kalah kuat dengan program dasar yang ada di alam bawah sadar. Jadi, semakin tidak masuk akal program yang diberikan justru semakin aman.

Pernah dalam satu seminar, ada seorang subjek yang di program bahwa setelah ia bangun atau keluar dari trance, Ia akan kehilangan angka 6. Setelah sadar atau bangun dan trance, subjek diminta menghitung jarinya. Subjek memulai dengan hitungan 1, 2, 3, 4, 5 dan langsung melompat ke 7, 8, 9, 10, 11. Subjek sangat kaget karena jarinya sekarang menjadi 11. Ia lalu diminta menghitung ulang. Hasilnya tetap 11. Program ini tidak dapat bertahan lama. Cepat atau lambat pikiran bawah sadarnya akan menolak. Program dasar yang ada di bawah sadar menyatakan bahwa jari tangan manusia semuanya ada 10, bukan 11.

2. Hypnotherapy

Clinical Hypnosis atau hypnotherapy adalah aplikasi hypnosis dalam usaha menyembuhkan gangguan mental atau fisik. Aplikasi dalam pengobatan penyakit, antara lain depresi, kecemasan, fobia, stres, penyimpangan perilaku, mual dan muntah, melahirkan, penyakit kulit, dan masih banyak lagi.

Satu hal yang perlu dicermati, walaupun dapat digunakan untuk mengobati banyak penyakit, hypnotherapy tidak dapat menyembuhkan semua masalah yang berhubungan dengan psikologis dan medis. Orang yang sakit usus buntu tetap harus menjalani operasi. Dia tidak mungkin bisa sembuh hanya karena menggunakan hypnosis. Dalam kasus usus buntu, hypnosis dapat digunakan untuk membuat pasien rileks dan percaya diri untuk menjalani operasi dan memulihkan kondisi psikologis pasca operasi.

3. Anodyne Awareness

Anodyne Awareness adalah aplikasi hypnosis untuk mengurangi rasa sakit fisik dan kecemasan. Banyak dokter, perawat dan tenaga medis lain menggunakan teknik anodyne untuk membantu pasien menjadi rileks dengan sangat cepat dan mengurangi rasa sakit dengan mental anestesi.

Teknik anodyne dikembangkan dengan menerapkannya pada ratusan pasien yang menjalani perawatan medis dan dalam praktik kedokteran gigi. Teknik ini dapat digunakan dengan sangat berhasil pada hampir setiap pasien.

Salah satu contoh kasus adalah seorang pasien kanker paru-paru. Dengan semakin menyebarnya penyakit kanker ke seluruh tubuh, pasien menjadi sangat menderita dan kesakitan dengan bantuan hypnosis, pasien dapat dibuat tidak merasakan rasa sakit yang menjalan di seluruh tubuhnya.

4. Forensic Hypnosis

Dalam penyelidikan kepolisian, hypnosis digunakan untuk melakukan investigasi atau penggalian informasi dari seorang saksi. Suatu kejadian yang mempunyai muatan emosi negatif tinggi, misalnya dalam kasus kejahatan, orang akan mengalami “lupa ingatan”. Hal itu terjadi karena pikiran bawah sadar menyembunyikan informasi traumatik sehingga tidak dapat diakses oleh pikiran sadar, dengan tujuan agar pengalaman buruk itu tidak lagi diingat. Dengan menggunakan hypnosis, kita akan masuk ke kondisi trance yang berakibat pada kemampuan mengingat yang sangat tinggi yang dinamakan hypermnesia.

5. Metaphysical Hypnosis

Metaphysical hypnosis adalah aplikasi hipnosis dalam meneliti berbagai fenomena metafisik. Jenis hipnosis ini bersifat eksperimental. Dengan hipnosis, seseorang akan dapat dengan sangat cepat masuk ke kondisi rileks yang sangat dalam (somnambulims), yang kalau diukur dengan EEG akan menunjukkan frekuensi gelombang otak yang sangat rendah.


Manfaat Hypnosis

Bila Anda membaca bab sebelumnnya, saya yakin Anda sudah mempunyai gmbaran apa yang bisa anda peroleh dari hypnosis. Namun agar lebih jelas, di sini saya uraikan beberapa aplikasi hypnosis dalam berbagai bidang:

Medis

Dunia medis memanfaatkan hypnosis pada dasarnya adalah untuk menghilanglan rasa sakit pada pasien yang akan menjalani operasi atau yang mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Banyak dokter, perawat dan tenaga medis medis lain menggunakan teknik mati rasa untuk membantu pasien menjadi rileks dengan sangat cepat dan menghilangkan rasa sakit dengan mental anestesi.

Terapi Psikologis
Menyembuhkan fobia
Menghilangkan ketergantuangan terhadap rokok, minuman keras atau kebiasaan buruk yang lain dalam waktu sangat cepat, sekitar 4-8 jam
Pembentukan kepribadian
Analis masalah/ganguan psikologis, menurut saya lebih mudah dilakukan dan lebih akurat daripada psikoanalis, atau metode psikologis yang lain.
Penyembuhan penyimpangan perilaku
Menurunkan berat badan pemrograman pikiran bawah sadar.
Mengatasi depresi dan masih banyak lagi.

Marketing / Pemasaran

Saya yakin, banyak dari Anda mengira hypnosis dalam bidang marketing digunakan untuk mempengaruhi pelanggan agar nurut apa kata Anda untuk membeli apapun yang Anda tawarkan tanpa berpikir logis.

Bukan itu metodenya. Hypnosis dalam pemasaran digunakan untuk membangun mental, kepercayaan diri, semangat dan membangun sikap-sikap positif yang akan mempermudah suatu pemasaran. Anda mungkin pernah mendengar adanya pelatihan marketing dengan Kecerdasan Emosial. Yang diajarkan di pelatihan semacam itu sebetulnya hanyalah bagaimana bersikap semanis mungkin terhadap pelanggan meskipun dengan berpura-pura. Namun dengan hypnosis seseorang akan memiliki sikap manis (kecerdasan emosional) yang sebenarnya.

Motivasi Kerja

Hypnosis terbukti menjadi solusi bagi orang-orang yang mepunyai masalah dalam pekerjaan. Aplikasi yang sering ditangani oleh hypnotist adalah:
Mengatasi kebosanan tanpa sebab yang jelas.
Meningkatkan daya tahan tetap fokus pada pekerjaan (tidak mudah lelah).
Motivasi yang kuat mencapai cita-cita, tidak mudah putus asa.

Pendidikan

Memang belum banyak orang yang bisa dan bersedia mengaplikasikan hypnosis dalam meningkatkan kemampuan belajar. Namun sebetulnya, hypnosis sangat cepat dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar. Menurut saya, hanya ada satu sebab kenapa seseorang sulit atau malas dalam belajar, yaitu tidak adanya minat/kesenangan dengan apa yang sedang dipelajari. Tidak adanya minat/kesenangan menyebabkan sulit konsentrasi terhadap apa yang dipelajari. Kalau tidak ada minat, metode belajar yang dianggap paling canggih sekalipun tidak akan banyak membantu. Terapi hypnosis memungkinkan minat/kesenangan dalam belajar dapat dialihkan, ditimbulkan atau dihilangkan.

Apakah benar dalam belajar sebetulnya hanya masalah minat/kesenangan?

Silakan renungkan pertanyaan berikut?

Anda yang suka bola kenapa bisa menghafal nama-nama pemain beserta sejarah perjalanan karirnya dengan lengkap? Kenapa Anda mudah menghafal skor-skor pertandingan bahkan yang sudah lama terjadi? Kenapa Anda begitu antusias menyaksikan acara bola dan membaca majalah bola? Kenapa Anda senang bergaul dengan orang yang suka juga bola dan memperbincangkan bola disetiap kesempatan?

Forensic / Penyelidikan

Dalam penyelidikan kepolisian, hypnosis digunakan untuk melakukan investigasi atau penggalian informasi dari seorang saksi. Suatu kejadian yang mempunyai muatan emosi negatif tinggi, misalnya dalam kasus kejahatan, orang akan mengalami “lupa ingatan”. Hal itu terjadi karena pikiran bawah sadar menyembunyikan informasi traumatik sehingga tidak dapat diakses oleh pikiran sadar, dengan tujuan agar pengalaman buruk itu tidak lagi diingat. Dengan menggunakan hypnosis, kita akan masuk ke kondisi trance yang berakibat pada kemampuan mengingat yang sangat tinggi yang dinamakan hypermnesia.

Pertunjukkan

Anda pasti pernah, atau bahkan seing melihat acara Hipnotis yang ditayang di salah satu stasiun swasta di Indonesia. Nah, seperti itulah contoh-contoh permainan yang menggunakan hypnosis.

Hanya saja perlu Anda ingat, bahwa yang Anda saksikan di TV adalah adegan yang sudah di-edit untuk kepentingan hiburan. Sebetulnya ada banyak hal (termasuk kegagalan dan proses pre-hypnosis yang panjang) yang tidak ditayangkan di layar TV. Jadi, hypnosis tidak semudah yang Anda saksikan di TV. Si juru hypnosis di TV tersebut juga tidak mengambil sembarang orang untuk di-hypnosis. Ia memilih orang-orang yang memiliki ciri-ciri mudah di-hypnosis dengan shock induction (teknik meng-hypnosis yang cepat). Prosentase orang yang sangat mudah dihypnosis dalam setiap komunitas adalah 10 persen.

Wisata masa lalu

Awalnya metode wisata masa lalu atau regresi banyak diterapkan untuk orang yang mengalami amnesia agar menemukan dirinya kembali. Namun dalam perkembangannya metode wisata masa lalu dimanfaatkan untuk mengenang masa lalu yang indah. Dalam kondisi hypnosis subjek dibawa ke masa lalu pada usia tertentu atau waktu dimana kejadian indah yang ingin diulang terjadi. Misalnya subjek dikembalikan pada usia 7 tahun pada saat dia diberikan sepeda baru oleh ayahnya. Dengan begitu, pikiran bawah sadar subyek yang menyimapan semua memory akan memutar kembali kejadian itu beserta semua sensasi emosional yang dirasakan waktu dulu. Sensasi emosional itu bisa berupa rasa senang yang menggelora, rasa terima kasih dan perasaaan disayangi oleh ayah.

Wisata masa lalu telah banyak membantu pasangan suami-istri yang kurang harmonis dengan cara memutar ulang kejadian-kejadian indah waktu masa pacaran mereka. Hasilnya langsung setelah bangun dari hypnosis, pasangan tersebut menjadi seromantis masa pacaranya.

Cara atau teknik komunikasi yang digunakan untuk membawa subjek masuk ke dalam kondisi hypnosis disebut induksi. Dengan induksi, pikiran sadar subjek ”diakali” sehingga menjadi sibuk, bosan, atau lengah dalam menjaga pintu gerbang bawah sadar. Dengan demikian, juru hypnosis dapat langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar subjek. Ada banyak teknik induksi. Anda dapat belajar dari berbagai sumber. Yang penting adalah Anda mengerti cara kerja induksi dan Anda menguasai dengan baik teknik-teknik induksi dasar. Setelah itu, Anda bisa mencoba berbagai teknik lainnya.

Dari sekian banyak teknik induksi yang ada semuanya dapat dikelompokkan menjadi enam teknik dasar. Cara mempelajari teknik induksi adalah dengan mengerti bagaimana teknik itu bekerja. Bila Anda menguasai dengan baik teknik-teknik induksi dasar, Anda akan dapat dengan mudah menguasai variasinya, dan bila perlu Anda dapat menggabungkan teknik-teknik dasar ini untuk menghasilkan teknik-teknik lainnya sesuai kebutuhan Anda. Enam teknik dasar itu adalah:

1. Fiksasi Mata

Yang dimaksud dengan fiksasi mata adalah subjek diminta untuk menatap dengan pandangan yang terfokus pada suatu objek. Objek yang digunakan bisa berupa satu titik pandang, cahaya lilin, ujung jari kelingking, atau apa saja, yang bila mata fokus memandang, akan membuat mata lelah. Teknik fiksasi mata bertujuan untuk membuat pikiran sadar menjadi bosan sehingga lengah.

2. Relaksasi atau Keletahan Sistem Saraf

Semua teknik induksi yang meminta subjek untuk rileks secara fisik dan mental, dengan mata tertutup, menggunakan relaksasi sebagai dasar untuk induksi, termasuk teknik relaksasi progresif dan induksi Ericksonian yang menggunakan cerita.

Relaksasi progresif adalah relaksasi fisik sistematis, yang dimulai dan bagian atas tubuh misalnya dari kepala kemudian turun ke kaki, atau bisa juga dilakukan dari arah sebaliknya, yang disertai dengan sugesti dan atau visualisasi yang bertujuan untuk memperdalam kondisi rileks. Relaksasi dapat diulangi hingga tubuh telah benar-benar rileks, yang mengakibatkan pikiran juga sangat rileks sehingga dapat menghasilkan kondisi trance yang diinginkan.

Sedangkan Eriksonian adalah bentuk hipnosis yang menggunakan metafora dan menggunakan kondisi fisik subjek saat relaksasi sebagai masukan agar subjek dapat masuk ke dalam trance. Misalnya: Dan saya melihat napas Anda semakin lambat dan berat yang berarti Anda semakin masuk ke dalam kondisi rileks yang dalam.

3. Membingungkan Pikiran

Teknik yang dirancang untuk membingungkan dan membuat lengah pikiran sadar dapat membuat subjek masuk ke kondisi hypnosis (trance). Saat pikiran sadar sibuk memikirkan makna dari apa yang diucapkan atau di lakukan oleh hypnotist, pikiran sadar menjadi lengah. Dengan demikian, hypnotist dapat memberikan sugesti yang langsung masuk ke pikiran bawah sadar. Cara lain adalah dengan memberikan banyak input secara bersamaan sehingga pikiran sadar tidak sanggup mengatasi banjir informasi (overload).

4. Mental Misdirection (Menyesatkan Pikiran)

Mental Misdirection adalah teknik induksi yang menggunakan respons fisik tententu terhadap sesuatu yang diimajinasikan.Teknik ini menggunakan uji sugestibilitas sebagai sarana untuk membawa subjek masuk ke kondisi hipnosis. Contohnya adalah dengan menggunakan teknik eye catalepsy, yaitu dengan meminta subjek menutup mata dan menggerakkan bola mata ke atas, ke arah ubun-ubun.

Kemudian, subjek disugesti bahwa ia tidak dapat membuka matanya, dan saat subjek tidak dapat membuka mata, subjek merasa telah masuk ke kondisi hipnosis. Jika subjek dapat membuka matanya, maka hipnotis hanus cepat menggunakan teknik lain tanpa penlu menjelaskan apa yang telah terjadi.

5. Kehilangan Keseimbangan

Teknik Kehilangan Keseimbangan adalah teknik yang dilakukan sambil menggerakkan sebagian atau seluruh tubuh subjek. Para ibu sering menggunakan teknik ini saat mengayun-ayun anaknya agar tidur. Contoh lain adalah orang yang duduk di kursi goyang, yang bila menggoyang-goyangkan kursinya, akan semakin rileks dan akhirnya tertidur.

6. Shock Induction (Kejutan pada Sistem Saraf)

Ada dua cara yang digunakan untuk dapat secara cepat mengalihkan pengawasan pikiran sadar terhadap pintu gerbang bawah sadar. Bila ini berhasil dilakukan, pikiran bawah sadar akan dapat diakses dengan cepat dan lelua.

Cara pertama adalah dengan membuat pikiran sadar menjadi bosan (misalnya dengan Eriksonian dan relaksasi progresif) dan yang kedua adalah membuat pikiran sadar “kaget”. Caranya adalah dengan memberikan kejutan yang tidak disangka-sangka sehingga pikiran sadar, untuk sesaat, menjadi bingung karena berusaha mencari makna dan kejadian itu. Pada saat pikiran sadar “kaget”, pintu gerbang bawah sadar terbuka untuk sesaat, karena penjaganya sedang lengah, dan pada saat itu dapat dimasukkan sugesti ke dalam pikiran bawah sadar. Sugesti yang dimasukkan bisa berupa perintah agar subjek menjadi rileks, atau tidur.

Teknik induksi yang menggunakan kejutan pada sistem saraf biasa disebut juga dengan teknik induksi cepat. Bila dibakukan dengan tepat dan efektif, teknik ini dapat dengan cepat membawa subjek masuk ke kondisi hypnosis yang dalam.

Dalam melakukan induksi, seorang hypnotist perlu dengan hati-hati memilih pendekatan untuk menyampaikan sugesti atau induksi. Pendekatan yang dipilih bergantung pada kepribadian subjek yang akan diinduksi. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:

1. Authoritarian (Paternal)

Pada pendekatan authoritarian, hypnotis secara langsung meminta atau memerintahkan subjek untuk menjalankan sugesti yang diberikan. Pendekatan ini sangat cocok untuk subjek yang patuh atau memiliki tingkat sugestibilitas tinggi. Pendekatan ini banyak digunakan pada stage hypnosis.

2. Perinissive (Maternal)

Pendekotan permissive lebih bersifat ajakan dan disampaikan dengan lembut. Dalam hal ini, subjek diajak, didorong secara halus, dan diarahkan dengan lembut untuk mengikuti sugesti yang diberikan oleh hypnotist. Pendekatan permissive banyak digunakan dalam hypnotherapy.



Kondisi Hypnosis

Meskipun beberapa pakar hypnosis menggunakan kata "tidur" untuk membawa subjek ke kondisi hypnosis, tetapi sebetulnya trance atau kondisi hypnosis adalah berbeda dengan tidur. Ada lima karakteristik utama dalam kondisi hypnosis, yaitu:

1. Relaksasi fisik yang dalam

Induksi, cara yang digunakan untuk membawa subjek pindah dan pikiran sadar ke pikiran bawah sadar, melibatkan konsentrasi pada relaksasi fisik. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. Saat kita rileks, gelombang otak akan turun dari beta, alfa, theta, kemudian ke delta. Semakin turun gelombang otak, kita akan semakin rileks.



2. Perhatian yang sangat terpusat

Masuk ke kondisi hypnosis merupakan suatu proses, di mana secara perlahan tapi pasti, perhatian kita menjadi fokus hingga mencapai konsentrasi yang sangat tinggi. Dalam kondisi normal, pikiran sadar kita dibanjiri oleh berbagai stimulus yang masuk melalui lima indra. Saat berada dalam kondisi hypnosis, perhatian menjadi lebih sempit dan lebih fokus sehingga hanya tertuju pada satu stimulus tertentu.



3. Peningkatan kemampuan indra

Eksperimen dengan menggunakan hypnosis menunjukkan bahwa kemampuan indra dapat ditingkatkan. Indra dapat beroperasi dengan lebih akurat bila fungsinya diarahkan dengan menggunakan sugesti. Kemampuan berpikir logis meningkat tajam dan akurasi dalam berpikir deduksi juga meningkat.



4. Pengendalian refleks dan aktivitas fisik

Saat seseorang di-hypnosis, detak jantung dapat dikendalikan, bagian tubuh dapat dibuat mati rasa, periode menstruasi dapat diatur, sirkulasi darah dapat ditingkatkan atau dikurangi, tarikan napas dan masukan oksigen menurun, temperatur tubuh berubah, dan masih banyak bagi aktivitas fisik lain yang seharusnya berjalan otomotis dapat dipengaruhi atau dikendalikan.



5. Respons terhadap pengaruh pasca-hypnosis

Sugesti yang diberikan saat dalam hipnosis, dengan catatan kondisi sugesti ini tidak bertentangan dengan nilai dasar yang dipegang oleh subjek, akan dijalankan oleh subjek setelah ia tersadar atau bangun dan trance. Saat sugesti diberikan, subjek dapat menerima atau menolak atau dapat langsung bangun secara spontan dan relaksasi hypnosis. Sugesti yang bensifat positif, baik, dan menguntungkan subjek akan lebih mudah diterima daripada sugesti negatif.





Mengapa bisa terjadi kondisi hypnosis?



Banyak yang bertanya, “Apa sebenarnya yang terjadi saat seseorang dalam kondisi hypnosis?”, “Apakah saat seseorang di-hypnosis, Ia dikuasai oleh suatu kekuatan di luar dirinya?”, “Apakah semacam ‘kerasukan’?”, “Mengapa orang yang di-hypnosis mau melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh juru hypnosis?”, dan masih banyak pertanyaan lain lagi. Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita lihat hasil penelitian ilmiah yang dilakukan para pakar. Dalam bab ini kondisi hypnosis dipandang dari 3 sisi, sistem saraf, gelombang otak dan interaksi otak kiri-kanan. Bagi Anda yang masih menyangka hypnosis adalah negatif, berikut ini adalah pembahasan yang akan merubah prasangka Anda.



Aktif-nya Sistem Saraf Parasimpatik saat Kondisi Hypnosis

Dalam diri manusia, sebagaimana berlaku pada semua mamalia, terdapat dua sistem saraf, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Sistem saraf pusat mengatur respons motorik hingga impresi sensori melalui otak dan saraf pada tulang belakang. Sistem saraf otonom mengatur sistem internal, yang biasanya merupakan gerak yang di luar kendali pikiran sadar. Yang termasuk dalam kendali sistem saraf otonom, antara lain adalah detak jantung, sistem pencernaan, dan aktivitas kelenjar.

Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua bagian, yang cara kerjanya saling bertolak belakang. Sistem pertama adalah sistem saraf simpatik, yang bertanggung jawab terhadap mobilisasi energi tubuh untuk kebutuhan yang bersifat darurat. misalnya, jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat, tekanan darah meningkat, atau pernapasan menjadi lebih cepat. Sistem saraf simpatik melepas gula dari hati dan adrenalin dari kelenjar adrenal.

Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan contoh berikut ini. Pernahkah Anda diminta berbicara di panggung atau di depan orang banyak dan Anda mengalami demam panggung atau tegang? Yang Anda alami saat itu adalah contoh dan kerja sistem saraf simpatik. Saat Anda mengalami demam panggung, secara fisik yang terjadi adalah: lutut dan tangan Anda gemetar, telapak tangan dan wajah Anda berkeringat, jantung berdebar lebih kencang dan keras, tarikan napas lebih cepat, dan perut terasa tidak enak atau mungkin mual. Semua hal itu disebabkan karena sistem saraf shimpatik Anda sedang in-actian sebagai respons dari perasaan takut dan tegang saat berbicara di depan umum. Perasaan takut dan tegang diterjemahkan Sebagai suatu kondisi “darurat” dan tubuh Anda, secara refleks, menyiapkan diri untuk memberikan respons lawan atau lari (fight or flight response).

Sebaliknya, hasil kerja sistem saraf parasimpatik mengakibatkan detak jantung melambat, tekanan darah turun, dan respons insting dari kondisi istirahat dan relaksasi. Respons parasimpatik mengakibatkan kita menjadi lebih tenang dan nyaman. Semua itu bertujuan untuk menghemat energi tubuh.

Kedua sistem saraf, simpatik dan parasimpathk, tidak bisa aktif bersamaan. Saat proses hypnosis dilakukan, yang terjadi sebenarnya adalah juru hypnosis mengaktifkan sistem saraf parasimpatik subjek sehingga subjek menjadi sangat rileks dan nyaman. Hal ini sangat bermanfaat dalam melakukan terapi karena subjek akan tetap rileks, meskipun fobia atau traumanya sedang ditangani.



Pola Gelombang Otak saat Kondisi Hypnosis

Riset yang dilakukan terhadap kondisi hypnosis menunjukkan adanya perubahan pada gelombang otak. Perubahan gelombang otak sangat mempengaruhi perilaku manusia. Manusia mempunyai empat jenis gelombang otak, beta (12-40 Hz), alfa (8-12 Hz), theta (4-8 Hz), dan delta (0,1-4 Hz). Penjelasan lebih terperinci mengenai jenis dan fungsi masing-masing gelombang otak, ada di bab tersendiri.

Dalam suatu saat, setiap orang memproduksi keempat jenis gelombang otak. Kondisi kesadaran seseorang ditentukan oleh gelombang otak yang dominan pada suatu waktu tertentu.

Pada kondisi kesadaran normal, gelombang otak yang dominan adalah gelombang beta. Saat seseorang mulai di-hypnosis yang terjadi adalah gelombang otak yang dominan bergeser, dari beta ke alfa. Hubungan antara pola gelombang alfa dan hipnosis ditemukan pada tahun 1968 dengan menggunakon EEG (electroencephalograph). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kondisi hipnosis berada pada gelombang alfa dan theta. Semakin dalam seseorang masuk ke dalam kondisi hipnosis (trance), semakin rendah gelombang otaknya, dalam hal ini ia akan masuk ke theta yang dalam.

Satu hal menarik dan penelitian itu adalah bahwa orang tidak harus dihipnosis untuk bisa masuk ke kondisi gelombang otak alfa-theta. Seniman, musisi, dan atlet, semuanya memproduksi pola gelombang alfa-theta. Para rahib Buddhis, atau individu yang menggunakan self-hypnosis dan meditator yang berpengalaman dapat masuk ke kondisi alfa-theta dengan kondisi sadar, kapan pun mereka mau. Penelitian juga mengindikasikan bahwa saat seseorang berada dalam pola gelombang alfa-theta, ia dapat belajar dengan sangat cepat.

Saat seseorang makin dalam masuk ke kondisi hypnosis, gelombang otak yang dominan adalah theta. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan dengan menggunakan EE Spectral Analysis.

Dari penelitian juga diketahui bahwa terdapat dua jenis gelombang theta, yaitu theta tipe I dan theta tipe II. Theta tipe I adalah gelombang theta yang muncul saat seseorang berada dalam kondisi rileks atau mengantuk. Sedangkan theta tipe II berhubungan dengan kerja pikiran yang efektif dengan kemampuan yang tinggi. Theta tipe II menunjukkan kondisi pikiran yang fokus sehingga meningkatkan efisensi dalam pemecahan masalah, proses persepsi, dan daya ingat.

Subjek hypnosis yang sudah beberapa kali mengalami hypnosis menunjukkan level aktivitas gelombang theta yang lebih tinggi, baik dalam kondisi sedang ter-hypnosis maupun dalam kondisi normal, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengalami hypnosis.

Meditasi atau teknik yang menekankan relaksasi akan lebih banyak menghasilkan gelombang theta tipe I. Sedangkan dalam hypnosis dan teknik meditasi yang melatih pemusatan perhatian pada satu objek tertentu, akan lebih banyak menghasilkan theta tipe II.

Apabila subjek hypnosis masuk ke dalam kondisi trance yang sangat dalam, ada kemungkinan ia akan berpindah dan gelombang low theta (theta yang sangat rendah) menuju ke gelombang delta. Apabila subjek masuk ke gelombang delta, ia tidak akan dapat mendengar atau merasakan apa-apa. Gelombang delta mewakili kondisi tidak sadar (unconscious). Kondisi ini sama dengan keadaan tertidur normal yang pulas. Saat tertidur pulas, kita tidak sadar akan apa yang terjadi di sekitar kita.

Dari penjelasan di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa hypnosis sebenarnya adalah suatu fenomena alamiah yang terjadi pada diri setiap orang. Yang membuat kata hypnosis agak mengerikan adalah karena orang tiduk tahu proses alamiah yang terjadi. Ditambah lagi dengan pemberitaan mengenai hypnosis di berbagai media massa yang kurang tepat.

Dengan pemahaman yang benar, kini Anda dapat melihat betapa banyak manfaat yang bisa didapat bila kita dapat secara sadar mengatur kondisi gelombang otak kita. Kita dapat meningkatkan kreativitas, meningkatkan daya ingat, relaksasi, manajemen stres, belajar dengan mudah dan cepat, merasa damai dan tenang, dan banyak hal positif lainnya. Dengan melakukan hypnosis secara benar, semua manfaat itu dapat kita rasakan dan miliki.

Interaksi Otak Kiri dan Kanan

Penelitian terhadap hubungun kerja antara otak kiri dan otak kanan dengan hypnosis merupakan suatu penelitian yang cukup rumit dan memberikan hasil yang agak bertolak belakang. Ada peneliti yang mengklaim bahwa kondisi trance merupakan akibat dari aktivitas otak kanan. Peneliti yang mendukung klaim ini beralasan bahwa saat kondisi trance, otak kanan lebih dominan dibanding otak kiri. Sedangkan dalam kondisi normal, otak kiri yang lebih dominan daripada otak kanan.

Meskipun ada bukti bahwa perubahan aktivitas pada kedua belahan otak terjadi saat kondisi hipnosis, penelitian terkini menunjukkan bahwa pandangan yang menyatakan bahwa salah satu bagian otak lebih dominan adalah pandangan yang terlalu dini dan kurang tepat.

Dari berbagai penelitian terkini dapat disimpulkan bahwa fenomena hypnosis merupakan hasil dari interaksi otak kiri dan kanan. Semakin dalam trance, subjek semakin cenderung untuk menunjukkan perilaku interaksi yang rumit di antara kedua belahan otaknya.

Otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai gelombang otak, diukur dengan dua cara yaitu amplitudo dan frekuensi Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan micro volt. Frekuensi adalah kecepatan emisi listrik yang diukur dalam cycle per detik, atau hertz Frekuensi impuls menentukan jenis gelombang otak yaitu beta alfa, theta, dan delta Jenis atau kombinasi dan jenis gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada suatu Saat.

Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang ngelamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat Jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Dalam kondisi tertentu, misalnya meditasi, kita dapat secara sadar mengatur jenis gelombang otak mana yang ingin kita hasilkan.

Pola Gelombang Otak

Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi ke empat jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meskipun pola gelombang otak ini unik, tidak berarti akan selalu sama sepanjang waktu. Kita dapat secara sadar, dengan teknik tertentu, mengembangkan komposisi gelombang otak agar bermanfaat bagi diri kita.

Beta

Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi. Beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Beta terbagi menjadi tiga bagian, yaitu beta rendah 12-15 Hz, beta 16-20 Hz, dan beta tinggi 21-40 Hz. Kita menggunakan beta untuk berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Meskipun beta sering kali “menghilang” saat kita memfokuskan pikiran, beta tetap dibutuhkan agar kita dapat menyadari dan ia di luar diri kita. Bersama dengan gelombang lainnya, beta sangat dibutuhkan dalam proses kreatif. Tanpa beta, semua kreativitas yang merupakan hasil pikiran bawah sadar akan tetap terkunci di bawah sadar, tanpa bisa terangkat ke permukaan dan disadari oleh pikiran.

Walaupun beta merupakan satu komponen yang sangat penting dan kondisi kesadaran kita, bila kita beroperasi semata-mata hanya dengan jenis gelombang ini, tanpa didukung oleh frekuensi yang lebih rendah, maka akan menghasilkan satu kehidupan yang dipenuhi dengan kekhawatiran, ketegangan, dan proses berpikir yang tidak fokus.

Alfa

Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8-12 Hz. Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Dalam kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indra dan apa yang terjadi atau dilihat dalam pikiran. Alfa adalah pintu gerbang bawah sadar.

Pada tahun 60-an dan 70-an, alfa sangat populer dan diklaim sebagai gelombang otak paling penting, yang merupakan kunci untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Penelitian dengan menggunakan mind technology modern yang dilakukan oleh banyak pakar terkemuka, antara lain Maxwell Cade dan Anna Wise, membuktikan, bahwa alfa bukanlah jenis gelombang terpenting.

Manfaat alfa yang utama dan paling penting adalah Sebagai jembatan penghubung antara pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa memungkinkan kita untuk menyadari keberadaan mimpi dan keadaan meditasi terdalam yang kita capai. Tanpa alfa, kita tidak akan dapat mengingat mimpi atau dan ia meditasi yang sangat dalam saat kita terbangun atau selesai bermeditasi.

Theta

Theta adalah gelombang otak, pada kisaran frekuensi 4-8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconsciaus mind). Theta muncul saat kita bermimpi dan saat terjadi REM (rapid eye movement). Pikiran bawah sadar menyimpan memori jangka panjang kita dan juga merupakan gudang inspirasi kreatif. Selain itu, pikiran bawah sadar juga menyimpan materi yang berasal dan kreativitas yang ditekan atau tidak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan dan materi psikologis yang ditekan. Meskipun kita dapat masuk ke theta dan mengakses berbagai materi yang tersimpan di sana, bila tidak dibantu dengan gelombang alfa dan beta, semua materi itu tidak dapat dikenali oleh pikiran sadar. Semua materi yang berhubungan dengan emosi, baik itu emosi positif maupun negatif, tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Emosi-emosi negatif yang tidak terotasi dengan baik, setelah masuk ke pikiran bawah sadar, akhirnya menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang.

Bila kita berhasil masuk ke kondisi theta, kita akan mengalami kondisi meditatif yang sangat dalam. Semua pengalaman meditatif yang selama ini dicari oleh orang yang melakukan praktik meditasi, misalnya keheningan, ketenangan, kedalaman, dan puncak kebahagiaan, dirasakan di dalam theta. Theta adalah “puncak” di dalam “pengalaman puncak”. Saat komponen gelombang lainnya berada dalam takaran yang pas, bersama dengan theta, kita dapat merasakan pengalaman “ah-ha”. Saat kita ingin mengobati dan menyembuhkan tubuh atau pikiran, kita harus masuk ke theta agar dapat mencapai hasil maksimal.

Delta

Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1-4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar (unconsciaus mind). Pada saat kita tidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dalam kondisi sadar, delta dapat muncul bersama dengan gelombang lainnya. Dalam keadaan itu, delta bertindak sebagai “radar’ yang mendasari kerja intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. Delta juga memberikan kebijakan dengan level kesadaran psikis yang sangat dalam.

Gelombang delta sering tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan membantu orang lain. Orang yang perlu memahami kondisi mental, psikologis, atau emosi orang lain. Orang yang berprofesi sebagai “penyembuh” dan orang yang sangat mengerti orang lain biasanya mempunyai gelombang delta dalam kadar yang tinggi. Delta muncul tidak hanya saat kita memperhatikan orang lain, namun juga muncul saat kita berusaha mengerti ide atau konsep, objek atau seni, atau apa saja yang membutuhkan kesadaran nirsadar yang dalam.

Delta juga disebut dengan orienting response karena berfungsi mengarahkan kita dalam hal waktu dan ruang. Delta berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk merasakan adanya ancaman atau bahaya. Delta memungkinkan kita untuk “melihat” informasi yang tidak dapat ditangkap oleh pikiran sadar. Dari sudut pandang negatif, delta juga dapat digunakan untuk kondisi berhati-hati yang berlebihan (hypervigilance). Sikap hati-hati yang berlebihan, atau lebih tepat disebut dengan kepekaan, berguna untuk anak yang mengalami abuse untuk memastikan kondisi emosi orangtuanya. Dari pengamatannya, anak itu akan tahu apakah orangtuanya akan memukul atau menghukum dirinya. Masalah akan timbul bila anak bertumbuh dengan delta yang berlebihan dan secara terus-menerus “membaca” kondisi emosi di lingkungan sekitarnya dan berusaha mengendalikan kondisi ini demi keselamatan hidupnya.

Orang dewasa yang terlalu peka, sebagai hasil dan mengembangkan sikap berhati-hati secara berlebihan sejak kecil dapat secara positif mengarahkan kepekaannya ini pada kemampuan persepsi psikis dan penyembuhan. Hal itu dapat dicapai karena radar delta yang telah sangat berkembang dalam dirinya. Delta juga dihubungkan dengan konsep collective unconsciaus.

Gelombang beta, alfa theta, dan delta adalah komponen pembentuk kesadaran kita. Keempat gelombang itu beropenasi dalam satu jalinan komposisi rumit yang menentukan kondisi kesadaran kita dalam suatu saat.
Baca Selengkapnya

Minggu, 02 September 2007

Ilmuwan Menemukan Kembali Mata Ketiga


Pentingnya mata ketiga yang dikenal juga sebagai mata kebijaksanan, telah diketahui oleh para pencari Kebenaran dan praktisi rohani selama berabad-abad, namun baru-baru ini keberadaannya baru diakui oleh ilmu pengetahuan modern. Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh orang Rusia baru-baru ini, negatif (film) yang diletakkan di dalam sebuah amplop yang tidak tembus cahaya mulai berkembang menjadi gambar foto setelah diletakkan di atas dahi seseorang. Menurut peneliti utama riset ini, Vitaly Pravdivstev, ¡°Pengujian ini mengungkapkan bahwa orang-orang tertentu sanggup memancarkan apa yang disebut ¡°gambaran otak¡± dari suatu tempat di dalam dahi.¡±
Pravdivstev terus menunjukkan hubungan antara kemampuan ini dengan pusat otak yang dikenal sebagai mata ketiga. Ia menyatakan, ¡°Tradisi orang Asia kuno dapat membuktikan perkiraan kita: Mereka mengatakan bahwa radiasi datang dari pusat energi manusia. Ilmu pengetahuan esoterik menyebut pusat ini sebagai mata ketiga.¡±
Demikian juga, keberadaan mata ketiga pada hewan-hewan tertentu telah dibuktikan di bidang zoologi. Banyak reptil dan burung memiliki mata ketiga yang berhubungan dengan kelenjar pineal. Mata ini tidak melihat dengan cara yang sama seperti mata fisik, tetapi mata ini dapat merasakan cahaya dan panas. Selain itu, kelenjar pineal manusia telah terbukti memiliki penerima cahaya dan memproduksi melatonin, suatu zat yang pelepasannya ditentukan oleh sejumlah cahaya yang diterima tubuh (lihat majalah Berita # 133,¡°The Pineal Gland and Melatonin (Kelenjar Pineal dan Melatonin)¡±.
Namun, ilmuwan umumnya meremehkan pentingnya fungsi kelenjar pineal dalam tubuh manusia. Meskipun sama dengan mata ketiga dari hewan-hewan tertentu, manusia tidak menggunakan kelenjar tersebut untuk merasakan cahaya secara langsung. Penemuan baru-baru ini menunjukkan bahwa mata fisik juga dapat memproduksi melatonin sehingga membuat peran kelenjar pineal semakin diabaikan. Akhirnya, tidak seperti pada hewan, mata ketiga manusia terpendam di dalam otak dan perbedaan tempat ini dapat membuat keberadaan kelenjar pineal manusia bahkan semakin kurang penting. Dalam istilah evolusi, kelenjar tersebut kelihatannya lambat laun menghilang daripada digunakan untuk fungsi vital.
Namun, penemuan yang dilakukan oleh Vitaly Pravdivstev yang dibahas di atas mungkin mendorong ilmu pengetahuan modern untuk menerima pandangan baru pada topik tersebut. Kemampuan untuk memproyeksikan gambar di foto telah menunjukkan bahwa organ ini sebenarnya dapat ¡°melihat¡± sendiri dan bekerja melampaui tingkat keberadaan fisik. Kebanyakan dari mata ketiga mungkin berada dalam keadaan yang tidak aktif. Alasannya mungkin berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan. Kelenjar pineal mungkin hanya butuh semacam pembangkitan yang Guru sebut sebagai ¡°berhubungan kembali dengan Tuhan¡° untuk mendapatkan perannya yang benar.
Pengarang lain, G de Puruker, seorang teosofis, pada tahun 1920 menulis tentang kelenjar pineal dan evolusi manusia dilihat dari sudut pandang rohani:

Bahkan saat ini, kelenjar pineal merupakan sumber dari kesadaran intuisi. Pada saat kita mempunyai firasat, kelenjar ini bergetar dengan perlahan; ketika kita mempunyai inspirasi atau kilasan pemahaman intuisi, ia bergetar lebih keras. Namun demikian, mata kebijaksanaan sangat sulit digunakan, terutama karena bekerjanya kedua mata fisik kita yang menghambatnya. Seiring dengan berlalunya waktu, kedua mata akan tumbuh dengan perlahan dan bekerja semakin sempurna, namun perannya nanti akan berkurang, dan ¡°mata pertama¡° akan kembali berperan sebagaimana mestinya.

Mungkin keterangan Puruker tentang ¡°mata pertama¡° dapat menjadi tanda penting untuk mengenali Zaman Keemasan. Jika demikian, penelitian Pravdivstev dapat melambangkan pengesahan ilmu pengetahuan tentang pentingnya mata kebijaksanaan. Seperti yang dikatakan Guru, mata kebijaksanaan adalah titik dimana kita ¡°pergi¡° berhubungan kembali dengan Tuhan di dalam. Pada dasawarsa mendatang, kita semua harus lebih menghargai pentingnya hubungan kita dengan Tuhan
Baca Selengkapnya

Manfaat Gerakan2 Dalam Sholat


Sholat selain kewajiban kita kepada Alloh SWT dalam beribadah memiliki banyak manfaat yang bisa diambil antara lain bisa digunakan untuk melatih kejujuran, disiplin waktu bisa juga untuk mencegah orang dari berbuat keji dan mungkardll.. ingat firman Alloh
"Innasholatatanha 'anilfahsyahiwalmunkar" (Insya Alloh kalo gak salah)... disamping itu semua sholat memiliki fungsi untuk sangat baik diantaranya seperti dibawah ini

Salat adalah amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaat masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan salat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit!

Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan salat, sejak itulah ia mulai menelisik makna dan manfaatnya. Sebab salat diturunkan untuk menyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan manusia. Setelah sekian tahun menjalankan salat, sampai di mana pemahaman kita mengenainya?


TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

ITIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Ftidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD

Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tumaâninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.


BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar & dalam.

PACU KECERDASAN

Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.

Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.

PERINDAH POSTUR

Gerakan-gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching). Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

MUDAHKAN PERSALINAN

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ‑organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

PERBAIKI KESUBURAN

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

AWET MUDA

Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada ke­kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah pen­tingnya, gerakan ini menghin­darkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.


Baca Selengkapnya

Adakah Makhluk Luar Angkasa itu

Oleh : Armansyah


Berbicara mengenai makhluk luar angkasa akan membawa kita pada kontroversi berkepanjangan yang sampai hari ditulisnya buku ini pun perdebatan dikalangan ilmuwan dan juga agamawan terus berlanjut. Tidak ada kata sepakat mengenainya. Ada yang mengkaitkan mereka dengan makhluk jenis Jin, ada juga yang berpendapat bahwa mereka benar-benar ada dan berupa makhluk tersendiri terpisah dari jenis manusia dan jin, ada juga yang mengingkari keberadaannya dan menganggapnya sekedar berita bohong, isapan jempol dan imajinasi belaka.


Padahal seperti yang telah diungkapkan oleh Syaikh Muhammad al-Ghazali dalam bukunya[1], bahwa bumi yang kita diami ini tidaklah lebih dari sebutir debu dialam semesta yang amat besar dan megah dan penuh dengan kehidupan dan makhluk hidup. Kita akan menjadi orang dungu apabila mengira hanya kita sajalah makhluk hidup dalam wujud semesta yang maha luas ini. Allah telah menciptakan begitu banyak galaksi, mungkinkah hanya satu planet saja yang berisi kehidupan ?


Alam ini bagi al-Ghazali sudah penuh sesak dengan makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah yang merujuk pada wujud-Nya dan bersaksi tentang kebesaran-Nya. Senada dengan pernyataan ini, penulis Indonesia kontroversial ditahun 80-an asal Sumatera Barat bernama Nazwar Syamsu[2] berpendapat bahwa banyaknya laporan masyarakat bumi terhadap penampakan UFO atau piring terbang harus menjadi alasan positip yang mengkuatkan adanya kehidupan manusia bermasyarakat diplanet lain seperti halnya yang ada diplanet kita ini.


Namun berbeda dengan keduanya, Muhammad Isa Dawud dengan semua uraiannya yang panjang lebar didalam bukunya menyatakan bahwa semua misteri seputar keberadaan piring terbang ataupun makhluk luar angkasa tidak lain hanyalah perbuatan dan tipu daya Iblis bersama Dajjal yang memiliki markas besar disegitiga Bermuda[3].



Terlepas dari perbedaan pendapat yang ada diatas tadi, maka bagaimanapun logika mereka tidak ada yang menyimpang dari apa yang disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya didalam kitab suci al-Qur’an maupun al-Hadis. Mereka ini pada hakekatnya berbeda dalam cara penafsiran ayat dan hadis sesuai dengan cara maupun sudut pandang masing-masing. Tetapi satu hal yang pasti bahwa semua dalil yang mereka pergunakan sangat patut untuk dijadikan perhatian bagi kita semua, terutama untuk yang tertarik dalam kajian ini.



Cerita mengenai keberadaan dari piring terbang dan manusia-manusia dari luar angkasa sendiri sebenarnya sudah dikenal jauh sebelum teknologi modern manusia dicapai, misalnya dongeng-dongeng mengenai kerajaan Atlantis atau juga kisah mengenai kepahlawanan Hercules yang akhirnya kembali kelangit bersama ayahnya Zeus setelah menyelesaikan tugas dibumi tidak bisa dianggap hanya sekedar cerita pengantar tidur bangsa Yunani kuno bahkan cerita keperkasaan Gatot Kaca dalam wayang purwa yang memiliki baju terbang bernama “Kotang Antakusuma” dan helm “Basunanda” lengkap dengan sepatu pelindung “pada kacarma” juga menjadi suatu teori tersendiri oleh sejumlah peneliti masalah piring terbang.



Lalu bagaimana sebenarnya pendapat al-Qur’an sendiri mengenai hal-hal yang masih merupakan misteri besar ini ?



Kitab suci al-Qur’an memang tidak bercerita secara jelas (didalam ayat-ayat Muhkamatnya) kepada kita mengenai keberadaan makhluk hidup diluar manusia berikut planet dimana mereka tinggal. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa secara simbolik (melalui ayat-ayat Mutasyabihatnya) al-Qur’an juga menolak keabsahan teori-teori tersebut, sebab sebaliknya justru al-Qur’an menggambarkan kekuasaan Tuhan disemua alam semesta yang melingkupi seluruh makhluk hidup yang ada dan tersebar disemua penjuru galaksi.


Dan diantara ayat-ayat-Nya adalah menciptakan langit dan bumi ; dan Dabbah yang Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. - Qs. 42 Asy-Syura :29



Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa’; diantara mereka ada yang berjalan diatas perutnya dan ada juga yang berjalan dengan dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu.. - Qs. 24 An-Nur :45



Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Qur’an bahwa Allah telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yang telah diciptakan-Nya. Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur ayat 45, yaitu makhluk hidup yang memiliki cara berjalan berbeda-beda, ada yang merayap seperti hewan melata ada yang berjalan dengan dua kaki sebagaimana halnya dengan manusia dan ada pula yang berjalan dengan empat kaki seperti kuda, anjing, kucing dan seterusnya sehingga merujuk istilah Dabbah yang ada dilangit dengan makhluk berjenis Jin atau Malaikat saja dan mengabaikan kemungkinan adanya makhluk jenis lain berarti bertentangan dengan maksud kitab suci sendiri.



Dan hanya kepada Allah saja bersujud semua yang ada dilangit dan dibumi, mulai dari Dabbah hingga para malaikat; sementara para malaikat itu tidak pernah berbuat angkuh – Qs. 16 an-Nahl : 49



Karena itu tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada mereka yang menolak keberadaan makhluk hidup diluar jenis manusia dan jin sekaligus menyatakan bahwa hanya diplanet bumi ini sajalah makhluk hidup ciptaan Allah, menurut pendapat penulis pribadi, maka dijaman yang serba modern dan canggih ini apalagi didukung oleh ayat-ayat al-Qur’an sendiri tidaklah bisa dibenarkan. Adalah mustahil kebohongan dilakukan oleh hampir separuh penghuni bumi ini dalam waktu yang berbeda dan bahkan dipisahkan oleh kurun masa berabad-abad dari sekarang.



Su’ud Muliadi[1] misalnya menyatakan dalam bukunya bahwa laporan paling tua mengenai pesawat dari luar angkasa yang mendarat dibumi ini berasal dari abad ke-15 sebelum Masehi, yaitu pada sebuah tulisan Mesir kuno (papirus) yang merupakan bagian dari buku harian Raja Thutmosis III (1504-1450 SM) yang merupakan raja Mesir terbesar dimasa lalu dengan daerah kekuasaannya sampai kesungai Euphrat dan Sudan.



Laporan itu terjadi pada salah satu ekspedisi penaklukkan yang dipimpinnya langsung, dimana dalam perjalanannya Thutmosis III melihat adanya sebuah lingkaran api muncul diangkasa dengan panjang sekitar 1 rod atau ± 5 meter tanpa mengeluarkan suara dan perlahan bertambah tinggi naik keangkasa menuju keselatan dan menghilang dikegelapan malam.



Seterusnya beberapa penemuan Arkeologi kerajaan Romawi kuno juga menunjukkan bahwa penampakan dari piring terbang juga pernah terjadi dimasa lalu. Salah satu penemuan itu berupa mata uang logam Romawi kuno yang berukiran gambar bintang dan sebuah bola dengan antena mirip satelit yang ada dijaman kita modern ini. Pendapat awal yang memperkirakan bahwa bola berantena ini merupakan ukiran matahari akhirnya kandas setelah penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan adanya kenyataan empat sinar cahaya dari bola itu dipancarkan dengan cara yang berlainan terhadap cahaya dari matahari. Apalagi pada mata uang logam tersebut terdapat kata-kata Providentia Deorum yang memuliakan para dewa dan terdapat seorang wanita dalam wujud Providentia muncul dari cahaya yang bersinar tersebut[2].



Selanjutnya berturut-turut Yves Naud dalam bukunya berjudul Peninggalan Masa Lampau yang misterius dan UFO, dan Erich Von Daniken dengan bukunya Adakah makhluk lain dari angkasa luar[3] memberikan kehadapan kita banyak sekali data-data yang memastikan mengenai apa yang telah disampaikan oleh ayat-ayat al-Qur’an tadi. Bahkan menurut Yves Naud berdasarkan penelitiannya yang panjang, teknologi yang pernah dicapai oleh nenek moyang manusia jaman dahulu kala jauh melebihi apa yang sudah dicapai oleh manusia modern sekarang ini.



Hal ini dibuktikannya dengan keberadaan Peta Piri Reis yang merupakan suatu peta dengan rancangan ilmu geografis sangat akurat Konon pada awal abad ke delapan belas, di istana Topkapi Turki, ditemukan peta-peta kuno. Peta itu adalah milik seorang perwira tinggi Angkatan Laut Turki Laksamana Piri Reis. Dua buah atlas yang disimpan di perpustakaan negara di Berlin yang memuat gambar yang tepat dari laut Tengah dan daerah sekitar laut Mati, juga berasal dari Laksamana Piri Reis ini. Semua peta ini telah diserahkan kepada Arlington H. Mallerey seorang Kartograf Amerika untuk diteliti. Mallerey memperkuat fakta yang luar biasa bahwa semua data geografi terdapat pada peta-peta itu, tetapi tidak digambar pada tempat yang semestinya. Ia minta bantuan dari Walters seorang kartograf dari Biro Hidrografi Angkatan Laut Amerika Serikat. Mallerey dan Walters bersama-sama menyusun suatu skala dan mentransformasikan peta itu menjadi bola dunia. Mereka membuat penemuan yang menggemparkan.



Petanya memang cermat, bukan hanya mengenai Laut Tengah dan Laut Mati saja melainkan pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan bahkan garis-garis tinggi Permukaan Samudra Antartika pun dilukiskan dengan persis sekali pada peta Piri Reis itu. Peta itu bukan hanya memproduksikan garis besarnya benua-benua melainkan juga topografi dari daerah-daerah pedalaman. Pegunungan, puncak gunung, pulau, sungai dan dataran tinggi; semuanya digambarkan de ngan ketepatan yang luar biasa.



Dalam tahun 1957, peta-peta itu diserahkan kepada Jesnit Lineham, yang menjabat direktur dari Weston Observatory merangkap juru potret pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Setelah memeriksanya dengan cermat, Lineham pun hanya dapat memperkuat ketepatannya yang fantastis itu bahkan sampai mengenai daerah daerah yang di masa sekarang jarang sekali dipelajari. Yang paling menonjol ialah bahwa pegunungan di Antartika yang baru ditemukan pada tahun 1952, dalam peta Reis telah terdapat. Pegunungan itu telah tertutup oleh es beratus-ratus tahun lamanya. Peta kita sekarang dibuat berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan alat-alat gema suara. Penyelidikan terakhir yang dilakukan oleh Profesor Charles. H. Hapgood dan ahli matematika Richard W. Strachan telah memberikan informasi yang lebih mengherankan lagi. Setelah diadakan perbandingan dengan hasil pemotretan bulatan dunia kita yang di lakukan secara modern dari satelit, perbandingan itu menunjukkan bahwa peta aslinya dari Piri Reis itu pasti telah dibuat berdasarkan hasil pemotretan dari udara dengan ketinggian yang jauh sekali.



Sebuah kapal ruang angkasa terbang diam di atas Kairo dan membidikkan kameranya lurus ke bawah, setelah filmnya dicuci maka akan terdapat gambaran ini; segala sesuatu yang ada dalam radius kira-kira 5.000 mil dari Kairo akan direproduksikan secara tepat, karena semuanya ada di bawah lensa. Tetapi negara-negara dan benua-benua di luar radius itu akan berubah reproduksinya dari keadaan sebenarnya. Semakin jauh pandangan kita dari titik pusat gambar, semakin banyak penyimpangan atau perubahan gambarnya. Mengapa ini semua? karena bumi ini berbentuk bulatan, benua-benua yang jauh dari titik pusat seolah tenggelam ke bawah. Negara Amerika Selatan misalnya, tampaknya berubah dengan janggal sekali pada ukuran memanjangnya, persis seperti perubahan pada peta Piri Reis ! Dan juga persis seperti hasil-hasil pemotretan yang dilakukan satelit buatan dari Amerika.



Bagaimana kita bisa menjelaskan hal demikian itu, bagaimana mungkin nenek moyang kita mampu membuat peta seakurat ini dengan pengetahuan mereka yang konon menurut buku-buku sejarah masih dalam taraf hidup didalam gua dan mengembara (nomaden) ? Tidakkah teori yang menyatakan bahwa nenek moyang manusia sebenarnya pernah mencapai kemajuan dibidang ilmu dan teknologi canggih sebelum akhirnya melalui sebuah banjir besar telah melemparkan manusia kembali kejaman batu, bisa diterima ? Bisakah ajaran Islam yang diklaim sebagai ajaran Tuhan semesta alam menjawab semuanya ?



Dan orang-orang yang hidup sebelum mereka sekarang ini telah pernah mendustakan Kami, padahal mereka yang ada sekarang ini belum sampai pada sepersepuluh yang pernah Kami berikan kepada mereka dahulu kala. - Qs. 34 Saba’ : 45



Beberapa penafsir kitab suci ada yang merujuk maksud dari orang-orang yang hidup sebelumnya pada ayat tersebut sebagai orang-orang kafir Mekkah yang sudah meninggal sebelum kenabian Muhammad, akan tetapi adalah sah-sah saja bila kita menafsirkannya dengan makna yang lebih luas dari itu dan menghubungkan ayat ini dengan teori yang sudah kita bahas sebelumnya. Apalagi dalam catatan kakinya yang menjelaskan ayat ini, Departemen Agama Republik Indonesia menulis maksud dari sepersepuluh yang kami berikan kepada orang-orang sebelumnya itu adalah pemberian Allah seputar kepandaian ilmu pengetahuan, umur panjang, kekuatan jasmani, kekayaan harta benda dan sebagainya.[4]



Seperti yang sering saya singgung, bahwa al-Qur’an harus dipahami secara universal dan aktual, sehingga kemonotonan penafsiran yang ada pada tafsir Qur’an tradisional tidak membuat kitab suci ini sebagai sesuatu yang hanya menjadi pajangan dimasjid ataupun bacaan saat menjelang sholat Jum’at. Kita harus melanjutkan misi aktualisasi kitab suci yang sudah dirintis oleh Syaikh Muhammad Abduh dan muridnya Rasyid Ridha diawal abad 20. Bangsa Indonesia sendiri memiliki banyak cendikiawan muslim modern yang telah mencoba memberikan tafsiran baru ayat-ayat al-Qur’an. Sebut saja misalnya nama-nama seperti Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja melalui bukunya versi baru Ihya Ulumiddin[5] atau Nurcholish Madjid dalam Khazanah Intelektual Islam[6] serta nama Nazwar Syamsu yang terkenal dengan bukunya Tauhid dan Logika[7].



Dengan begitu, maka kita bisa mendapatkan kitab suci al-Qur’an benar-benar sebagai kitab petunjuk yang bermanfaat bagi manusia didalam mempelajari ilmu dunia maupun ilmu akhirat.



Keberadaan planet-planet yang berfungsi sebagai tempat hidup dan berkehidupan makhluk berjiwa seperti bumi misalnya secara eksplisit bisa juga kita peroleh didalam ayat al-Qur’an :



Allah menciptakan tujuh langit dan seperti itu juga bumi; berlaku hukum-hukum Allah didalamnya, agar kamu ketahui bahwa Allah sangat berkuasa terhadap segala sesuatu; dan Allah sungguh meliputi segalanya dengan pengetahuan-Nya. - Qs. 65 ath-Thalaq : 12



Jika kata langit dan bumi disebut dengan bilangan tujuh yang berarti banyak (lebih dari satu), maka tentu yang dimaksud dalam ayat ini adalah kemajemukan gugusan galaksi yang terdiri dari jutaan bintang dan planet-planet yang ada sebagaimana yang kita ketahui dari ilmu astronomi modern. Oleh karenanya secara tidak langsung al-Qur’an menyatakan kepada kita bahwa Bumi yang kita diami ini bukanlah satu-satunya bumi yang ada dijagad raya.



makhluk-makhluk yang ada dilangit dan dibumi memerlukan Dia, setiap waktu Dia dalam kesibukan. - Qs. 55 Ar-Rahman :29



Setelah berkali-kali mengadakan pengamatan secara teliti menggunakan teleskop-teleskop Observatorium W.M. Keck Hawaii, Observatorium Lick di California dan Observatorium McDonald di Texas sejak bulan Juli 2003 yang lalu, maka hari selasa tanggal 31 Agustus 2004 sejumlah astronom mengumumkan penemuan jenis planet baru yang memiliki lebih banyak kesamaan dengan Bumi dibanding dengan planet-planet gas raksasa yang pernah ditemukan sebelumnya[8]



Planet-planet mirip bumi tersebut yang pertama berada di gugusan Leo memiliki massa 21 kali ukuran bumi dan waktu rotasi 2,64 hari dengan perkiraan jarak lebih kurang 33 tahun cahaya dari Bumi kita sedangkan planet berikutnya berada digugusan Cancer memiliki massa 18 kali dari bumi dan waktu orbit 2,81 hari dengan jarak dari bumi ini sekitar 41 tahun cahaya. Atas penemuan kedua planet ini baik Barbara McArthur, peneliti dari Universitas Texas di Austin maupun Anne Kinney, direktur Direktorat Misi Ilmiah Divisi Jagad Raya NASA sama-sama mengungkapkan rasa optimisnya bahwa teka-teki keberadaan makhluk hidup lain diluar bumi akan segera terjawab.



Planet lainnya yang baru ditemukan dan diduga memiliki juga persamaan dengan bumi adalah planet yang mengorbit bintang Gliese 876 berjarak sekitar 15 tahun cahaya dari bumi pada arah rasi bintang Aquarius dengan massa sebesar 5,9 hingga 7,5 kali massa bumi[9]



Sementara misi antariksa tanpa awak Voyager 1 yang diluncurkan atas kerjasama NASA dan Caltech pada tanggal 5 September 1977 sudah berada diluar tata surya kita dengan jarak 14 milyar kilometer dari planet bumi dan tengah menyelidiki heliopause dan medium antar bintang, ini adalah satu-satunya benda buatan manusia modern yang berada jauh diruang angkasa sehingga untuk dapat menangkap sinyalnya dipusat kontrol Jet Propulsion Laboratory di dekat Pasadena, California dibutuhkan waktu lebih dari 13 jam.[10]



Akhirnya, bersikap terlalu skeptis terhadap sejumlah kalangan yang menyibukkan dirinya untuk melakukan eksplorasi angkasa raya guna menemukan peradaban lain maupun mentertawakan sejumlah penelitian terhadap ilmu pengetahuan yang pernah dicapai oleh nenek moyang manusia dimasa lalu sungguh bukan perbuatan yang bijaksana dan bertentangan dengan kitab suci.



Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memperolok-olok suatu kaum yang lain, karena boleh jadi mereka itu lebih baik dari mereka yang mengoloknya; dan jangan juga para wanita saling memperolok sesamanya sebab boleh jadi wanita yang diperolokkan itu lebih baik dari wanita yang memperoloknya ; dan jangan kamu mencela dirimu sendiri serta jangan kamu saling memanggil dengan gelar yang jahat. Sejahat-jahat panggilan adalah yang jahat setelah ia beriman dan siapa saja yang tidak bertobat, maka mereka adalah orang yang zhalim. – Qs. 49 al-Hujuraat : 11



Kita selaku manusia modern ini harus segera berhenti meneruskan perilaku pongah yang disertai stagnasi pendapatnya yang usang, keberadaan para aliens alias makhluk berjiwa diplanet bumi yang lain nun jauh dikedalaman langit jangan sampai menimbulkan kekhawatiran berlebihan bahwa pendapat manusia sebagai makhluk termulia akan dilecehkan atau menjadi rusak. Pada hakekatnya manusia ini cuma sekedar makhluk yang hina[11] dengan kediaman berada dipinggiran galaksi tak lebih dari setitik debu berjarak ± 300 juta miliar km dari pusat Bimasakti. Mari kita berhenti berpikir egois dan merasa sebagai makhluk yang paling diperhatikan Tuhan, padahal nyaris setiap hari kita melupakan Tuhan dan bergulat dengan dosa, zinah, korupsi, dusta dan seribu satu macam kufur nikmat lainnya, manusia terlampau membumi sehingga tidak kuasa melepas ke-‘akuannya’.

[1] Su’ud Muliadi, Sm Hk, Mahluk Angkasa Luar dan al-Qur’an, Penerbit PT. Garoeda Boeana Indah, Pasuruan, 1993, hal. 17.

[2] Idem, hal. 21.

[3] Kedua buku ini bisa didownload langsung melalui Internet dari website Beta-UFO dengan alamat http://www.betaufo.com/ dalam format file PDF

[4] al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta, Penerbit Gema Risalah Press Bandung, Edisi refisi tahun 1989, Catatan Kaki no 1244, hal. 691

[5] Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja, Karsa Menegakkan jiwa agama dalam dunia ilmiah, versi baru Ihya Ulumiddin, Penerbit Iqra, Bandung, 1982

[6] Nurcholish Madjid, Khazanah Intelektual Islam, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1984

[7] Nazwar Syamsu, Tauhid dan Logika, al-Qur’an dasar tanya jawab Ilmiah, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 1980

[8] Kompas Cyber Media, http://www.kompas.com/teknologi/news/0409/01/173543.htm, rubrik Sains & Teknologi

[9] Harian umum Berita Pagi, Planet Baru itu, Kecil dan Berbatu, No. 37 Tahun 1, Rabu, 15 Juni 2005 hal 1

[10] Wikipedia Indonesia, ensiklopedi bebas berbahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Voyager_1

[11] Silahkan buka al-Qur’an surah 32 as-Sajdah ayat 8



Baca Selengkapnya